BANTENRAYA.COM – Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dikritik gegara gimmick gemoy yang dinilai tak mengedepankan adu gagasan dan program.
Mayoritas kritik itu disampaiklan oleh lawan politiknya, yaitu Eks Danjen Kopassus di Pilpres 2024.
Habiburokhman Wakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa Prabowo tidak akan disebut gemoy oleh masyarakat jika tidak suka dengan program dan gagasannya.
Baca Juga: Palsukan Surat Tanah, Kades Nagara Ditangkap Polisi
“Gimmick itu timbul secara natural, secara alami karena kecintaan orang. Karena banyak yang mencintai Pak Prabowo,” kata Habiburokhman di Media Center Prabowo-Gibran di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan pada Selasa, 28 November 2023.
Ia menambahkan, gemoy merupakan anugrah yang dimiliki oleh pak Prabowo yang memiliki tubuh gemuk.
Hal itu juga yang membuat para pendukungnya memviralkan gimmick gemoy.
Baca Juga: Siap-siap Hadapi Musim Bencana, Sekda Cilegon Maman Mauludin Bilang Begini
“Jadi, ya sudah kalau apa bagi kami ya Pak Prabowo disukai karena gagasan dan lebih disukai juga karena memang penampilannya menggemaskan ya itu anugerah gitu kan,” katanya.
Ia juga menanyakan bahwa banyak politikus Indonesia yang bertubuh gemuk.
Namun, hanya Prabowo saja yang dianggap masyarakat sebagai sosok yang menggemaskan atau gemoy.
Baca Juga: Pesta Miras Oplosan, 2 Napi Lapas Serang Tewas, 5 Napi Dirawat di RS
“Jadi, siapa sangka kita dapat anugerah seperti itu. Kan orang gemuk banyak ya politisi-politisi gemuk banyak dari zaman dulu tapi yang disebut gemoy menggemaskan itu Pak Prabowo,” lanjutnya.
Habiburokhman juga menyebut bahwa gimmick gemoy lahir secara natural tanpa dibuat-buat oleh tim TKN Prabowo-Gibran.
Sebelum itu, Sohibul Iman selaku Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir istilah gemoy dan santuy.
Sohibul menilai hal itu tidak sehat bagi demokrasi.
“Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya enggak tahu juga itu, gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat,” kata Sohibul, pada acara Kick Off Kampanye Nasional PKS Road to Final 2024 di Depok, Jawa Barat, pada Minggu, 26 Oktober 2023.
Menurutnya, hal itu hanya sekadar gimmick politik yang justru banyak digunakan dalam persaingan politik saat ini.
Baca Juga: Krakatau Steel Apresiasi Digitalisasi Pelayanan K3 oleh Disnakertrans Provinsi Banten
“Maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak diharapkan, apalagi hari-hari ini, saya sangat prihatin, untuk memenangkan persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya,” tambahnya.
Sohibul juga menekankan bahwa demokrasi bangsa ke depannya harus menjadi lebih baik melalui pemimpin yang memiliki kapasitas mengelola pemerintahan dan tak sekadar gimmick.
“Memunculkan pemimpin yang di satu sisi punya kapasitas memenangkan pertarungan. Di sisi lain juga kita yakin dia punya kapasitas untuk mengelola pemerintahan,” jelas Sohibul.***