BANTENRAYA.COM – Konsistensi PT XL Axiata menerapakan kesehatan dan keselamatan di lingkungan perusahaan, menuai hasil positif.
XL Axiata sukses meraih Bendera Emas SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia.
Ketua Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) XL Axiata I Gede Darmayusa bilang, Bendera Emas merupakan penghargaan kepada perusahaan yang telah melakukan penerapan SMK3.
Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2012 Bendera Emas SMK3 diberikan kepada perusahaan dengan nilai antara 85-100 Persen dari kategori perusahaan yang dipilih (awal atau transisi atau lanjutan).
“Selain itu, kami juga memastikan semua karyawan juga memahami pentingnya K3 dan menerapkannya di pekerjaan sehari-hari,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bantenraya.com, Senin 27 November 2023.
“Dengan Bendera Emas ini, kami berharap bisa menjalin kerja sama bisnis yang lebih luas dengan para partner yang sangat mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja,” katanya.
Baca Juga: Beli Hyundai Creta Dapat Bonus Vespa Matic Piaggio, Buruan Sebelum Kehabisan!
Menurut I Gede, diterapkannya SMK3 bagi XL Axiata memberikan manfaat terjaganya keselamatan dan kesehatan kerja, karena pekerja dan lingkungan sekitar merupakan aset yang penting bagi perusahaan.
“Adapun manfaat yang diberikan bagi karyawan ketika XL Axiata menerapkan SMK3 antara lain adalah peningkatan kompetensi K3 dari mulai level staf sampai dengan manajemen,” ungkapnya.
“Medical checkup rutin K3 untuk mengevaluasi kesehatan karyawan, juga disediakannya klinik dan PK3 beserta ahli P3K yang tersertifikasi,” tutur I Gede.
Baca Juga: Tidak Melaut Karena Cuaca Buruk, Nelayan Pandeglang Pertanyakan Bantuan Beras dari Pemerintah
Masih kata I Gede, Bendera Emas SMK3 juga menjadi keunggulan kompetitif bagi XL Axiata untuk masuk dan menyediakan layanan di industri yang tergolong memiliki tingkat potensi bahaya yang tinggi.
“Dengan sertifikasi SMK3 Bendera Emas ini, XL Axiata siap mengerjakan proyek yang jauh lebih kompleks dan proyek yang bernilai jauh lebih besar,” tuturnya.
“Kemudian proyek yang memiliki tingkat Health and Safety Environment (HSE) kategori risiko tinggi terutama untuk sektor energi, government, dan perbankan,” terangnya. (mg-raden) ***