BANTENRAYA.COM – Program Pemerintah Republik Indonesia yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan, tapi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, masih menunggu petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan.
Diketahui bahwa, pelaksanaan MBG sudah dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia secara serentak, pada Senin, 6 Januari 2025.
Namun Pemkot Tangerang masih menunggu juknis pelaksanaan MBG yang akan diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca Juga: Awal Tahun 2025 Polytron Luncurkan Kulkas New Belleza 4 Pintu
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, menyampaikan bahwa Kota Tangerang belum ditunjuk menjadi pelaksana MBG di hari pertama pada Januari 2025 yang ditetapkan BGN.
Namun, Kota Tangerang mengaku sudah sangat siap untuk menjalankan program MBG, termasuk kesiapan secara anggaran.
“Kota Tangerang sudah siap untuk menerapkan, tetapi kami masih menunggu penetapannya dari BGN,” ungkap Nurdin, dikutip dari Tangerangkota.go.id.
Baca Juga: Ketum PWI Pusat Sebut Prabowonomics jadi Program Unggulan HPN 2025
“Dari kesiapan anggaran pun kami sudah siapkan sebesar Rp 30 miliar langsung di Dinas Pendidikan sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri untuk menganggarkan empat persen dari APBD,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dindik Kota Tangerang, Helmiati, juga angkat suara soal pelaksanaan MBG ini.
Helmiati menuturkan, saat ini Kota Tangerang masih menyiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menyiapkan MBG.
Diketahui bahwa, sasaran pelajar pada MBG di Kota Tangerang adalah sebanyak 155.467 anak.
“SPPG ini nantinya akan berbentuk seperti dapur umum yang akan membuat seluruh makanan pada MBG. Kami akan siapkan di beberapa titik sesuai dengan persebaran sekolah,” tuturnya.
Diharapkan, dengan adanya program MBG dapat memberikan pemenuhan gizi yang cukup bagi seluruh pelajar di Kota Tangerang. Sehingga, dapat menjadi generasi Indonesia Emas di tahun 2045.
“Mudah-mudahan, dengan adanya program MBG ini seluruh pelajar di Kota Tangerang gizinya dapat terpenuhi,” harap Helmiati.
“Dengan gizi yang baik, tentu dapat belajar dengan optimal. Sehingga, dapat menjadi generasi Indonesia Emas di tahun 2045,” tukasnya.***















