BANTENRAYA.COM – Masyarakat adat Baduy mengungkapkan ada banyak warga mereka yang dipatuk ular berbisa saat membuka ladang.
Sistem pertanian di ladang baru yang diterapkan masyarakat Baduy membuat mereka harus membuka lahan baru setiap kali akan menanam padi.
Akibatnya, mereka kerap berinteraksi dengan ular yang ada di ladang maupun hutan.
Menurut Jaro Pamarentah Jaro Oom, ada cukup banyak warga Baduy yang dipatuk ular berbisa.
Bahkan ada juga yang sampai meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.
“Ada banyak tapi tidak pernah dihitung jumlahnya,” kata Jaro Oom usai acara Seba Baduy, Sabtu malam (3/5/2025).
Baca Juga: GRATIS! 3 Link Twibbon Peringatan Hari Pemadam Kebakaran Internasional 2025, Desain Terkeren
Mereka yang tidak tertolong, kata Jaro Oom, karena terlambat mendapatkan pengibatan disebabkan dua faktor.
Pertama, medan di Baduy yang perbukitan maupun pegunungan sehingga cukup sulit membawa pasien.
Kedua, serum bisa ular di tempat pengobatan, termasuk puskesmas, tidak tersedia.
Padahal, keberadaan serum ini sangat penting.
Karena itu, mewakili seluruh masyarakat Baduy, Jaro Oom meminta agar Gubernur Banten sebagai Bapak Gede menyediakan serum bisa ular ini.
Bila perlu, tersedia di pusat kesehatan yang terdekat seperti puskesmas. ***