BANTENRAYA.COM – Simak profil Yoon Suk Yeol terpilih sebagai Presiden baru Korea Selatan untuk periode lima tahun ke depan.
Sebelumnya Yoon Suk Yeol dari Partai Kekuatan Rakyat terpilih sebagai Presiden Selatan ke-20 pada Rabu 9 Maret 2022.
Yoon Suk Yeol berhasil menorehkan kemenangan tipis yaitu sebanyak 48,6 persen suara melawan saingannya Lee Jae Myung yang mendapat 47,8 persen.
Baca Juga: Agus Irawan Kembalikan Berkas Pendaftaran Balon Ketua KONI Kabupaten Serang
Kandidat dari kubu oposisi konservatif itu meraih kemenangan di tengah ketidakpuasan atas kebijakan ekonomi, skandal dan konflik gender, yang akan membentuk kembali masa depan politik ekonomi terbesar keempat di Asia itu.
Kemenangan dalam pemilihan umum pada Rabu menandai perubahan haluan yang menakjubkan bagi blok konservatif utama, yang telah dibentuk kembali sejak pemilihan cepat 2017 setelah pemakzulan dan penggulingan Presiden Park Geun Hye saat itu.
Lalu siapa sih sebenarnya Yoon Suk Yeol? Simak artikel ini sampai selesai karena akan jelaskan secara detail.
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, berikut ini profil sosok Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan yang terpilih periode 2022-2027:
Yoon Suk Yeol lahir di Yeonhui-dong, Seoul pada 1960 lalu, Ayahnya adalah seorang professor kehormatan Universitas Yonsei Yoon Ki-joong dan ibunya merupakan professor Universitas wanita Ewha Choi Jeong Ja.
Berkat saran sang ayah, Yoon mengenyam pendidikan hukum di Universitas Nasional Seoul pada 1979.
Baca Juga: Tanggapan Luhut Binsar Soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi : Sah-sah saja
Saat menjadi mahasiswa, Yoon pernah mengikuti simulasi sidang di kampus terkait peristiwa Pemberontakan Demokratis Gwangju pada 1980.
Hal itu justru mempersulit studinya karena mendapat cap mahasiswa Bengal usai ‘memvonis’ Perdana Menteri Shin Hyun-hwak dengan hukuman penjara seumur hidup dalam simulasi sidang.
Yoon baru memperoleh gelar ‘sarjana’ setelah 12 tahun kuliah atau tepatnya pada 1991 usai melewati Sembilan kali percobaan ujian.
Baca Juga: Menolak! Krisdayanti Tak Setuju Syarat PCR dan Antigen Dihapus bagi Pelaku Perjalanan Domestik
Yoon memulai karier sebagai jaksa ketika berusia 35. Kasus yang ditangani pun terbilang berat ketika ia menangani An Hee-jung dan Kang Geum-won dalam skandal pendanaan pemilihan presiden.
Kasus serupa kembali ia hadapi ketika ditugaskan menyelidiki campur tangan National Intelligence Services (NIS) pada pemilihan presiden 2012.
Pada 2016, Yoon lagi-lagi berhadapan dengan kasus tingkat tinggi ketika ia ditunjuk memimpin penyelidikan kasus korupsi Presiden Korsel kala itu, Park Geun-hye.
Baca Juga: Kaji Edan Pernah ke Jepang Memakai Sarung, yang di Dalam Langsung Mengerut
Hingga pada 2019 Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mempercayakan Yoon sebagai Jaksa Agung setempat karena dinilai memiliki integritas tinggi di bidang hukum.
Kalau soal dunia politik bukanlah bidang yang akrab di mata Yoon, akan tetapi pada 29 juni 2021, ia secara terbuka melalui sebuah konferensi pers melayangkan kritik kepada Moon Jae-in sekaligus mencalonkan diri sebagai presiden.
Lalu empat bulan berselang, ia terpilih sebagai calon presiden dari People Power Party sebagai oposisi utama.
Baca Juga: Supersemar, Peralihan Kekuasaan Dari Sukarno ke Suharto
Seperti kalian ketahui selama berkampanye, Yoon sempat melontarkan pernyataan kontroversial ketika ingin menghapuskan Kementerian Kesetaraan Gender jika dirinya terpilih menjadi presiden.
Dikutip Bantenraya.com dari The Guardian, Yoon menyebut kementerian itu memperlakukan pria sebagai ‘terduga pelaku criminal seksual’.
Yoon berjanji akan menerapkan hukuman keras bagi kasus palsu dalam kekerasan seksual.
Baca Juga: Warga Kota Serang Antre Minyak Goreng Murah
Dan setelah diumumkan sebagai presiden terpilih, Yoon melalui konferensi persnya mengklaim kemenangannya adalah milik seluruh rakyat Korea Selatan.
Demikian profil Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan terpilih periode 2022-2027.***