BANTENRAYA.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengucapkan tentang peran masyarakat sipil Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Ketua Umum PBNU tersebut, mengatakan perlu adanya usaha perenial atau terus menerus tanpa tergoyahkan oleh faktor-faktor eksternal apapun.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU saat menerima kedatangan 12 pimpinan organisasi masyarakat (Ormas) Islam di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, kemarin Rabu, 30 April 2025.
“Saya kira peran yang mungkin (digunakan) masyarakat sipil adalah membangun dukungan bahwa siapa pun pemerintahnya, kita mau pemerintah itu melakukan sesuatu untuk Palestina, sampai kapan pun,” katanya.
Dikutip Bantenraya.com dari laman resmi nu.or.id, berikut Ketua Umum PBNU yang menegaskan akan untuk Palestina perlu disuarakan secara konsisten.
Baca Juga: Wedding Bazzar di Mall of Serang Berikan Dikson Hingga 50 Persen
Selain itu, Gus Yahya juga menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina harus disuarakan secara konsisten.
Masalah sebesar tersebut akan melibatkan masyarakat internasional dan kesepakatan-kesepakatan dengan banyak negara.
“Pemerintah sebagai wakil atas nama negara yang membuat kebijakan dan berarti bisa satu kerja politik jangka panjang yang memang perlu pergulatan, harus menggalang aktor satu dengan yang lain agar menjadi kesepakatan bersama,” ujarnya.
Ketua PBNU tersebut menilai, saat ini dukungan masyarakat di negara-negara Barat sudah mulai tumbuh.
Dirinya menyebut ada banyak aktivis mahasiswa yang rela dikeluarkan untuk mendukung Palestina dengan demonstrasi.
Baca Juga: Ada yang Nunggak Setahun, Piutang Pelanggan Perumdam Tirta Madani Kota Serang Tembus Rp3 Miliar
“Hal yang paling kuat adalah ini soal kemanusiaan, kelompok-kelompok mendukung Palestina bahkan di dunia Barat sudah tumbuh,” katanya.
Gus Yahya berharap hal ini menjadi sebuah aspirasi perenial yang dapat mengangkat aspirasi untuk kemerdekaan Palestina.
“Semoga ini menjadi aspirasi perenial sehingga mengangkat aspirasi untuk kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Gus Yahya menerangkan terkait adanya negara-negara yang mendukung Palestina.
Dengan adanya dukungan tersebut justru menciptakan kepentingan-kepentingan antarnegara di setiap belahan dunia yang makin membesar.
Baca Juga: Partai Panas Liga 1 Bali United vs PSIS Semarang Malam Ini, Masing-masing Klub Punya Misi Menang
Bahkan, pada tahun 1967 yang lalu Amerika dan Israel ikut mendukung gerakan di Palestina dengan membiayai operasi sehingga keadaan tidak kunjung damai.
“Bicara Palestina ini kepentingan-kepentingan yang ada di kawasan itu bukan hanya rakyat Palestina. Kita sulit mengharapkan solusi dari masalah ini kecuali aktor negara-negara sebagai aktor politik internasional bekerja untuk solusi,” tutupnya.***