CILEGON, BANTEN RAYA – Haris Priyanto (42), warga Lingkungan Kubang Lesung, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon memilih berjualan bakso dan mie ayam dengan mengendarai gerobak mobil yang ia desain sendiri.
Haris mengatakan, sebelum terjun di dunia usaha, ia bekerja sebagai sales marketing di sebuah perusahaan otomotif di daerah Cikande. Namun
“Iya saya mulai fokus jualan bakso dan mie ayam keliling ini sejak satu tahun lalu lah kurang lebih, karena dengan keterbatasan fisik saya mendesain gerobak berbentuk mini mobil dengan mesin motor,” kata Haris kepada Banten Raya, Minggu (25/7).
Ia mengungkap, modal awal yang dikeluarkan untuk memesan gerobak mini mobil ini kurang lebih sektar Rp15 juta. Selain itu bakso dan mie ayam yang ia jual diolah menggunakan bahan-bahan alami sehingga sehat untuk dikonsumsi.
“Sebetulnya saya pesan mobil ini kepada temen dekat saya, kurang lebih habis sekitar Rp15 jutaan hanya untuk gerobak mobilnya saja. Dan bahan yang saya gunakan berjualan adalah bahan alami tanpa pengawet dari mulai mie, bakso dan ayamnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, unuk dapat mengetahui bahan yang digunakan dalam membuat mie ayam mengandung pengawet atau tidak, konsumen bisa ketahui ketika mienya patah saat terkena udara itu menandakan mie yang digunakan menggunakan pengawet.
Untuk satu porsi bakso ia jual dengan harga Rp6.000 sedangkan mie ayam bakso ia jual Rp10.000.
“Saya jual mulai dari harga Rp6.000 saja, dengan harga yang terjangkau ini dalam satu hari saya bisa mendapatkan omzet hingga Rp1 juta,” ucapnya.
Haris menjelaskan bahwa dirinya selalu menanyakan kepada para pembelinya apa yang menjadi kekurangan bakso dan mie ayam yang dijual. Hal ini ia lakukan sebagai bahan evaluasi untuk terus memberikan hasil yang terbaik kepada pelanggannya. (predy)