Menurutnya, forum tersebut menjadi momentum penting bagi Banten untuk menunjukkan kesiapan dan keseriusan menjaga iklim investasi.
“Ini menjadi kesempatan yang baik buat pemerintahan Provinsi Banten karena memberikan kesempatan diselenggarakannya kegiatan ini di sini. Prinsipnya, bagaimana menjaga kondusivitas di daerah agar investasi bisa menunjang pertumbuhan perekonomian,” ungkapnya.
Novri menjelaskan, pihaknya akan terus menjaga sinergitas antarunsur pemerintahan, termasuk Forkopimda, untuk memastikan komunikasi dan koordinasi berjalan baik. Termasuk di dalamnya upaya edukasi dan pembinaan kepada ormas dan masyarakat.
“Salah satu contoh yang dilakukan oleh Bakesbangpol adalah melakukan edukasi, pembinaan baik itu untuk ormas maupun unsur masyarakat. Sehingga iklim kondusifitas di Provinsi Banten bisa menarik daya tarik investor,” tuturnya.
Ia juga memberi ruang bagi pelaku industri yang merasa terganggu oleh oknum ormas untuk melapor, baik melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun Bakesbangpol.
“Karena di Kesbangpol kita menjadi bagian yang bisa memfasilitasi bagi pelaku usaha industri yang ada di Provinsi Banten apabila merasa mendapatkan kondisi yang tidak menunjang untuk berusaha,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar Baharuddin memaparkan jumlah ormas di Indonesia yang mencapai 635.106 per November 2025, dengan 28.139 di antaranya berada di Banten.
Ia juga menyinggung pentingnya pengawasan ormas untuk menjaga stabilitas ekonomi dan investasi.
Ia menekankan bahwa pengawasan terhadap ormas harus dilakukan agar tetap sejalan dengan semangat kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila.
“Pengawasan terhadap ormas menjadi penting agar perannya tetap sejalan dengan semangat kebangsaan, tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif,” tandasnya. (adv)


















