BANTENRAYA.COM – Fungsional Pekerja Sosial pada Dinas Sosial atau Dinsos Kabupaten Lebak, Guruh Hardiansyah mengungkapkan penyebab Kabupaten Lebak stasut Kota Layak Anak atau KLA hanya pada tingkat madya.
Salah satu sebab predikat KLA Lebak mentok di predikat madya lantaran masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak.
Meski bukan faktor utama penilaian, kekerasan terhadap anak menunjukkan implementasi KLA belum optimal.
“Walaupun bukan faktor utama, tapi itu tentu jadi perhatian khusus yang harus dibenahi,” kata Guruh kepada Bantenraya.com, Jumat, 3 Oktober 2025.
Guruh menjelaskan faktor lain dalam peningkatan predikat KLA, seperti infrastruktur yang belum ramah. Mulai dari taman bermain, fasilitas umum, dan pengawasan pemerintah terhadap konten publik.
“Fasilitas kita masih terbatas untuk bisa membuat menjadi ramah anak. Ada juga faktor lain, iklan rokok contohnya. Itu kan harus benar-benar diawasi,” jelasnya.
BACA JUGA:Sekolah di Lebak Belum Aman untuk Anak, Ancaman Kekerasan Masih Mengintai
Data yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3AP2KB Kabupaten Lebak, ada sekitar 113 kasus kekerasan anak terjadi di Lebak sejak Januari hingga September 2025.
Menurut Guruh, temuan itu juga menandakan bahwa saat ini masyarakat sudah mulai berani melapor ketika menemukan kasus tersebut.
Belum lama ini, Plt Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Lela Nurlela Hasani, predikat KLA Madya merupakan hasil penilaian Pemerintah Pusat.
Menurutnya, sebelumnya pihaknya meyakini bahwa Kabupaten Lebak akan naik tingkat menjadi Nindya untuk tahun 2025 ini.
“Dari hasil penilaian kita mandiri dan Provinsi Banten, nilai kita diatas 700 yang berarti masuk kategori Nindya. Namun, setelah dilakukan Verifikasi Lapangan oleh Kementerian, ternyata ada beberapa yang mungkin dirasa kurang. Akhirnya nilai turun,” kata Lela.
BACA JUGA: Marak Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa Ini Larang Anaknya untuk Terima
Lela berharap, untuk tahun yang akan datang, Kabupaten Lebak dapat naik peringkat hingga mencapai predikat KLA Nindya.
Menurut Lela, pihaknya akan menjadikan catatan dari kementerian tersebut sebagai bahan evaluasi.
“Tentu perlu keterlibatan berbagai pihak ya, untuk naik tingkat ke Nindya, Utama hingga Kabupaten Layak Anak. Target kita terus usahakan memberikan yang terbaik,” tandasnya.***