BANTENRAYA.COM – Komisi V DPRD Banten yang salah satu fokusnya pada isu pendidikan memberikan perhatian khusus pada masalah dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Banten.
Anggota Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa mengatakan, akhir-akhir ini kasus keracunan MBG di beberapa daerah menjadi perbincangan.
Untuk di Provinsi Banten, kasus keracunan MBG misalnya pernah terjadi di SDN 2 Alaswangi, Menes, Kabuapten Pandeglang, dan SMPN 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang.
BACA JUGA: DPR RI Usulkan Free Float Saham Naik dari 10 Menjadi 30 Persen
Meski di tingkat SMA, SMK, dan SKh di Banten belum terjadi, namun perlu dilakukan antisipasi agar kasus serupa tidak terjadi.
Karena itu, Yeremia meminta agar perolehan bahan makanan mesti dijaga supaya bahan yang digunakan aman, tidak kadaluarsa, tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya, dan bahan makanan yang digunakan harus masih segar (fresh).
“Kebersihan pengolahan, dapur, dan alat-alat makan harus betul-betul bagus, dan steril dari penyebaran bakteria/ virus/ spora/ jamur yang berbahaya,” kata Yeremia, Jumat 26 September 2025.
BACA JUGA: Jakarta Job Fair Hadir Lagi, Cek Tanggal dan Lokasi Acara Jangan Sampai Lolos
Waktu Masak Menu MBG Jadi Sorotan
Politisi PDI Perjuangan ini juga menekankan antara waktu pengolahan makanan dengan waktu pembagian makanan supaya tidak terlalu lama, sehingga makanan masih hangat dan tidak basi.
“Keragaman makanan dengan kandungan gizi yang memadai juga perlu diperhatikan dan menu yang dibuat agar tidak membosankan anak-anak,” katanya.
Yeremia juga berharap ada pemanfaatan bahan makanan lokal, buah-buahan, sayuran, ikan, daging, telor dan lainnya sebisa mungkin dari produksi lokal di Provinsi Banten sehingga bisa meningkatkan ekonomi petani, peternak, dan nelayan di Provinsi Banten.
“Hari ini saya memantau pembagian MBG di SMAN 8 Tangerang Selatan dan cukup baik. Namun, saya juga sampaikan supaya isu MBG ini tetap diperhatikan untuk mengantisipasi kasus yang terjadi di beberapa daerah,” kata Yeremia. ***