BANTENRAYA.COM – 465 orang di Kabupaten Lebak terjangkit HIV. Jumlah tersebut merupakan total kasus yang terjadi di Kabupaten Lebak hingga tahun 2024.
Hal tersebut terungkap saat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Banten bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar senam sehat di halaman Gedung Plaza Lebak, Rangkasbitung pada Minggu, 1 Desember 2024.
Kepala Dinkes Lebak, Budhi Mulyanto mengungkapkan, kasus HIV yang tercatat meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Rizieq Shihab Pidato di Reuni 212: Pemerintahan Baru Jangan Diganggu, Kita Dorong!
Meski sudah dilakukan pencegahan, namun skrining masih belum menyeluruh ke semua lapisan masyarakat.
“Yang tercatat ada 465 kasus, ini harus kita setop jangan sampai tembus di angka 500. Tentu saja butuh kerja keras semua dari semua komponen masyarakat agar target 2030 terwujud,” kata Budhi.
Ia mengapresisasi aksi nyata PAPDI Banten dalam mencegah dan menanggulangi HIV AIDS. Ia berharap, PAPDI terus berkomitmen untuk ikut mewujudkan Indonesia Bebas HIV.
Baca Juga: Plh Sekda Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja Pimpin Apel: KORPRI Perekat dan Pemersatu Bangsa
“Ini bukan hal yang mudah, maka perlu langkah-langkah promotif dan preventif. Kegiatan inibbagus karena masih sedikit masyarakat kita yang tidak paham bagaimana penularan dan pencegahannya,” ungkap Budhi.
“Hal yang utama juga bagaimana penderita bisa mendapatakan akses pelayanan kesehatan berkualitas,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua PAPDI Banten, Ahmad Mekah mengungkapkan bahwa masih banyak stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV.
Baca Juga: Histeris! Fiersa Besari, Feby Putri dan Souljah Hipnotis Penonton di Akhir Tahun Fest 2024
Hal itu sendiri menjadi salah satu hambatan dalam mewujudkan Indonesia Bebas HIV 2030.
“Kita berharap tidak ada lagi stigma dan diskriminasi. Penderita HIV harus mendapat hak pelayanan yang setara pasien umum lainnya,” tuturnya.
Ahmad mengungkapkan , tidak mudah untuk mewujudkan bebas HIV 2030.
Baca Juga: Persigon Cilegon Juara, Lolos Liga Anak Indonesia ke Putaran Nasional di Pati
Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi seluruh stakeholder, salah satunya bagaimana membuka seluas-luasnya akses pelayanan, terutama kepada ODIV (Orang yang hidup dengan HIV/AIDS).
“Semoga lewat aksi nyata hari ini, ke depan terapi antiretroviral bagi para penderita HIV AIDS akan lebih mudah didapat di berbagai pelosok. Lewat acara hari ini juga PAPDI ingin meningkatkan kepedulian bersama tentang bahaya HIV AIDS,” tandasnya.***