BANTENRAYA.COM – Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan kawasan taman nasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Banten khususnya Kabupaten Pandeglang.
TNUK sendiri berada di ujung Barat Daya Kabupaten Pandeglang, tepatnya di semenanjung Ujung Kulon.
Melansir dari situs tnujungkulon.menlhk.go.id, kawasan TNUK terbentang seluas 105.694,46 hektar.
Daerah yang merupakan daratan seluas 61.357,46 hektar dan perairan seluas 44.337 hektar.
Selama ini, kawasan TNUK sendiri tersohor sebagai satu-satunya rumah yang nyaman bagi Badak Jawa Bercula Satu (Rhinocerois Sondaicus).
Namun rupanya, karena TNUK memiliki ekosistem hutan yang luas di Jawa, termasuk hutan pantai, hutan mangrove, hutan air tawar, dan hutan hujan, menjadikan TNUK sebagai tempat yang sempurna bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Baca Juga: Jadi Biang Kerok Tindak Kriminal, Polda Banten Musnahkah 75 Ribu Botol Miras
Komposisi rimbunnya hutan, garis pantai yang panjang, dan lekukan sungai yang indah membuat kawasan ini menjadi wilayah hutan tropis yang sempurna bagi satwa yang menempatinya.
Beberapa jenis satwa liar yang bisa ditemukan di TNUK yang bisa ditemukan selain Badak Jawa diantaranya yakni banteng, lutung, macan tutul, kucing batu, owa, kima raksasa, surili, dan anjing hutan.
Selain itu, ada banyak jenis tumbuhan langka yang tumbuh di kawasan Ujung Kulon seperti Batryohora geniculata, Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema globularia.
Namun, ada satu tanaman unik langka yang juga tumbuh di TNUK, yakni Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus).
Dikutip Bantenraya com dari akun instagram @btn_ujung_kulon, tumbuhan ini memiliki jaring-jaring halus yang membentuk layaknya tudung pengantin wanita atau bahkan tampak seperti wanita berkerudung atau rok wanita.
Selain itu hal menarik lainnya dari tanaman ini, meski memiliki bentuk yang indah, jamur ini memiliki bau busuk khas tanaman bunga bangkai.
“Jadi bau bangkai tersebut guna untuk menarik perhatian serangga seperti lalat atau ngengat agar hinggap dan membantu menyebarkan spora. Uniknya, bau tersebut dapat berbeda-beda sesuai dengan serangga yang dituju,” dikutip dari instagram @btn_ujung_kulon.
Dalam keterangan lebih lanjut, Jamur Tudung Pengantin dapat tumbuh secara tunggal maupun berkelompok.
Jamur ini juga bersifat saprobik yang berarti dapat hidup dengan menguraikan atau menghancurkan materi organik yang telah mati.
Selain itu, Jamur Tudung Pengantin hanya dapat tumbuh pada lingkungan dengan suhu berkisar 21-25 derajat Celsius dengan kelembaban berkisar 45-85 persen.
“Cocok untuk tumbuh pada area tropis dengan curah hujan tinggi dan dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon,” tulisnya lagi
Baca Juga: Polres Serang Musnahkan 5 Ribu Botol Miras, Hasil Razia Tahun 2024
“Dalam ekosistem, Jamur Tudung Pengantin memiliki fungsi dan peran sebagai pengurai dan sumber makanan bagi berbagai organisme,” sambungnya.(****)