PSN yang dilakukan di Kecamatan Pulomerak. (Dinkes Cilegon)
BANTENRAYA.COM – Setiap hari Jumat atau minimal 1 pekan sekali, Pemerintah Kelurahan di Kota Cilegon diintruksikan untuk melakukan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Gertak PSN dilakukan agar mengantisipasi potensi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
PSN dinilai satu-satunya cara yang paling efektif untuk bisa menurunkan angka kasus DBD karena mencegah jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Dengan PSN, maka sarang nyamuk tempat nyamuk Aedes Aegypti bertelur dan jentiknya bisa dibasmi.
Baca Juga: Dihantui Longsor Tebing Setiap Hari, Warga Berharap Relokasi Bukan Hanya Isapan Jempol
Diketahui, hingga pekan terakhir Mei 2024 sudah ada sebanyak 323 kasus DBD di Kota Cilegon dengan rincian yakni Januari 27 kasus, Februari 43 kasus, Maret 88 kasus, April 86 kasus dan Mei 79 kasus.
Kepala Bidang Perberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon dr Rully Kabid menyatakan, PSN wajib dilakukan untuk membersihkan rumah dan pekarangan dari genangan air tempat bertelur dan berkembang biaknya jentik nyamuk, terutama Aedes Aegypti pembawa virus DBD.
“Harus dilakukan ini secara berkala, satu pekan sekali untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang diprediksi akan ada pada Juli dan Agustus mendatang,” katanya, Jumat 7 Juni 2024.
Rully menyatakan, dalam melakukan PSN tidak bisa hanya sendiri dan beberapa rumah saja. Namun, harus bisa dilakukan serentak satu lingkungan dan wilayah.
Baca Juga: Dindikbud Cilegon Siapkan Lagi 1.000 Kuota Beasiswa Full Sarjana, Total Sudah 3 Ribu Direalisasikan
“Ini karena jangkauan terbang nyamuk bisa horozontal sampai 100 meter, sehingga tidak hanya bisa satu dua rumah saja yang bersih-bersih, sehingga harus serentak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari menjelaskan, lonjakan DBD merupakan siklus 3 tahunan dan bisa dipelajari atau dianalisa, sehingga bisa dilakukan antisipasi dengan PSN untuk mencegahnya.
Dari analisa kasus pada 2021 pada Juli dan Agustus itu angkanya sangat tinggi, itu bisa diantisipasi agar Juli Agustus sekarang tidak meledak kasusnya.
“Memang kita pelajari ada siklus 3 tahunan. Dimana, dibulan yang sama pada Maret dan April 2021 dengan bulan yang sama pada 2024 itu tinggi. Jadi ini pada Juli dan Agustus juga akan sangat tinggi sebagaimana pada 2021 lalu,” pungkasnya. ***