BANTENRAYA.COM – Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar blok F Kota Cilegon pada Kamis, 6 Juni 2024.
Menurut pria yang biasa disapa Zulhas ini, harga kebutuhan pokok di Kota Cilegon terlalu murah.
Kedatangan Zulhas didampingi oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten Dede Rohana Putra hingga Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.
Zulhas mengklaim harga bahan pokok di Kota Cilegon, Provinsi Banten saat ini sudah mulai stabil.
Baca Juga: Baru Jabat Kepala Kemenag Kota Cilegon, Amin Hidayat Langsung Dapat Tugas Ini
“Sudah stabil ini mah malah terlalu murah, ayam, bawang, cabe, terlalu murah,” kata Zulhas.
“Saudara lihat sendiri tadi, harga telur terlalu murah Rp 27.000, tadi saya beli lima kilo harganya Rp 27.000 itu terlalu murah itu bisa cukup telurnya,” ungkapnya.
Pria yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini juga menyebut harga daging ayam di Pasar Blok F atau Pasar Kelapa cukup murah saat diketahui dijual dengan harga Rp38.000 per kilogram.
“Ini murah, mungkin nanti siang lebih murah lagi, harga bawang juga standar, bawang merah bawang putih Rp 40 ribu, cabe Rp 40 ribu,” sebutnya.
Baca Juga: 16.628 Warga Cilegon Obesitas, Rentang Usia Ini Paling Banyak
Dirinya menyoroti harga beras, dikatakan Zulhas harga beras berada di harga yang stabil tidak naik dan tidak turun.
“Beras sama tidak turun lagi, tapi sepertinya tidak naik lagi beras,” ungkapnya.
Zulhas menyampaikan Pemerintah akan terus menyalurkan stok beras di seluruh Indonesia guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Beras juga sama sudah tidak naik lagi tapi pemerintah terus akan melaksanakan penyediaan, karena musim hujan sebentar berhenti. Untuk itu, akan menyediakan stok 1,8 juta beras dan yang sudah diputuskan baru 3,6 juta impor untuk persiapan cadangan andaikata nanti kemarau ini panjang lagi seperti tahun lalu,” ucapnya.
Baca Juga: Hattrick, Uniba Raih Hibah DRTPM Terbanyak se-Kota Serang
Namun demikian, dalam kunjungan itu pihaknya menyoroti masih tingginya harga gula pasir di pasaran.
“Saya dapet info harusnya masuk banyak, tapi karena persetujuannya lebih lama padahal barangnya sudah ada dan ada hambatan di pelabuhan, dan sekarang lagi musim giling, biasanya musim giling banyak suplai nya dan sekarang kan bulan Juni sudah banyak gula dari petani-petani tebu kita apa lagi kita kan gak boleh impor,” ucapnya.
Salah seorang penjual bahan pokok pada Pasar Blok F, Rijal mengaku dirinya sempat mengalami kenaikan harga bahan pokok.
“Angka bahan pokok turun sejak seminggu yang lalu, tapi sempat naik saat bulan kemarin,” Katanya.***