BANTENRAYA.COM – Proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Serang-Panimbang atau Tol Serpan seksi tiga Cileles-Panimbang menyebabkan ratusan hektare sawah di Kabupaten Pandeglang terdampak.
Ratusan hektare lahan sawah yang terkena pembangunan jalan tol Serpan meliputi sejumlah kecamatan, diantaranya Panimbang, Patia, Pagelarang, Sukaresmi, dan Picung.
“Total lahan pertanian yang terkonfersi terdampak tol sekitar 276 hektare. Alih fungsi lahan pertanian ini sebagian untuk proyek strategis nasional, dan rumah warga yang tersebar di jalur-jalur tol,” kata Nasir, Minggu 24 Agustus 2025.
Nasir menjelaskan, lahan sawah yang terkena pembangunan jalan tol Serpan tidak masuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan atau LP2B.
Baca Juga: 909 Warga Kota Cilegon Daftar Beasiswa Cilegon Juare
Namun, alih fungsi lahan sawah akan diganti dengan lahan sawah lain yang setara produktivitasnya.
“Di kita belum ada Perda LP2B. Perda LP2B ini sudah kita usulkan ke dewan. Lahan yang terkena titik pembangunan tol diganti dengan lahan sawah baru,” jelasnya.
Setelah kehilangan ratusan hektare sawah akibat terdampak tol Serpan, lanjut Nasir, pemerintah berencana akan membuka pencetakan sawah baru.
Namun memiliki kendala, yang mana belum tersedianya sumber air.
“Lahan pengganti tidak ada, hanya nanti cetak sawah baru, tapi harus ada sumber air agar lahan pertanian yang terkena tol ini tetap ada,” ujarnya.
Nasir menerangkan, secara keseluruhan lahan sawah di Kabupaten Pandeglang mencapai puluhan ribu.
Setiap kali musim panen, menghasilkan puluhan ribu ton beras.
“Secara keseluruhan lahan sawah atau luas baku sawah di kita mencapai 52.640 hektare. Semua lahan sawah yang ada produktif, termasuk lahan kering hampir 20 ribu hektare yang ditanami padi gogo, satu tahun sekali panen,” terangnya.***