BANTENRAYA.COM – Provinsi Banten kembali menarik minat investor asing. Kali ini, PT Jaya Dinasti Indonesia (JDI), perusahaan asal Tiongkok, berencana menanamkan investasi senilai Rp600 miliar untuk membangun kawasan industri di Kota Serang.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, Virgojanti, yang mengungkapkan bahwa ketertarikan PT JDI muncul setelah Pemprov Banten melakukan kunjukan ke Tiongkok pada Januari 2025 lalu.
Dalam pertemuan dengan Asosiasi Kamar Dagang Linhai, Zhejiang, sejumlah pengusaha Tiongkok melihat potensi besar yang dimiliki Banten sebagai tujuan investasi.
“Mereka menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam pengelolaan kawasan industri di Kota Serang. Ini peluang besar bagi kita,” ujar Virgojanti, Senin, 17 Februari 2025.
Baca Juga: Diklaim Menurun, 1.113 Hektare Pemukiman Kumuh Masih Ditemukan di Kabupaten Serang
Virgojanti mengatakan, rencana investasi ini akan difokuskan pada lahan seluas 150 hektare di Kecamatan Kasemen.
Saat ini, kata dia, Pemprov Banten masih membahas aspek teknis sebelum proyek ini dapat berjalan.
Selain itu, dalam waktu dekat, perwakilan dari Zhejiang juga akan datang ke Banten untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
“Jadi, kebijakan Pemerintah Tiongkok yang ingin menggeser industri dari Zhejiang ke luar negeri ini menjadi peluang bagi Banten. Saat ini, negara-negara Asia seperti Vietnam dan Indonesia menjadi target utama relokasi tersebut. Namun, informasi mengenai Banten di kalangan investor masih sangat minim,” jelasnya.
Baca Juga: Dua OPD Pemkot Cilegon Fasilitasi Buruh Ikuti Kejar Paket di PKBM
“Jadi kemarin itu kita memaparkan segala potensi besar Banten kepada mereka, termasuk kesiapan infrastruktur dan dukungan kebijakan investasi. Respons mereka cukup positif, dan kami berharap ini bisa segera terealisasi,” sambutnya.
Virgojanti mengungkapkan, tidak hanya PT JDI, beberapa perusahaan lain dari Tiongkok juga tertarik berinvestasi di Banten, termasuk industri tekstil, fiber optik, serta perusahaan IT Cerdas Dahua yang dikenal sebagai produsen CCTV dan IP Camera terbesar di dunia.
“Investasi dari Tiongkok ini bukan hal baru bagi Banten sebetulnya. Karena disepanjang 2024, Tiongkok menjadi salah satu investor asing terbesar di provinsi ini, dengan total Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp4,62 triliun. Namun, angka tersebut masih kalah dibandingkan Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Korea Selatan yang masing-masing menanamkan investasi lebih besar,” terangnya.
Virgojanti menjelaskan, kedepan Pemprov Banten akan mempercepat segala pembangunan infrastruktur dan memperbaiki regulasi agar lebih mempermudah laju investasi di Banten. Mengingat, kata dia, target investasi nasional yang ditetapkan pemerintah untuk Banten adalah sebesar Rp1.905 triliun pada 2025, dan target daerah sebesar Rp120 triliun.
Baca Juga: Series Cinta Mati Episode 6A: Bara Ancam Akan Lakukan Ini, Aleya Dalam Bahaya?
“Kami tidak hanya menunggu, tetapi juga aktif menjemput bola. Pemerintah ingin memastikan bahwa ketika investor datang, Banten sudah siap dengan segala kebutuhan yang mereka perlukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Virgojanti menuturkan, investasi besar juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Ia menekankan bahwa, Pemprov Banten akan memastikan para investor tetap mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku.
“Kami ingin investasi yang masuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan sesuai dengan standar yang mereka terapkan di negara asalnya,” pungkasnya.***