BANTENRAYA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang menutup satu perusahaan di Kawasan Industri Pancatama Cikande karena terbukti mencemari Sungai Ciujung.
Penutupan dilakukan setelah adanya hasil uji laboratorium dan menemukan kandungan yang sama seperti kandungan di Sungai Ciujung.
Kepala DLH Kabupaten Serang Prauri mengatakan, perusahaan tersebut ditutup sementara dan tidak boleh mengalirkan limbahnya ke Sungai Ciujung.
“Untuk Sungai Ciujung sudah ada hasil uji laboratoriumnya. Hasilnya kaya apa dan kandungannya apa saja saya belum tahu jelas, tapi intinya perusahaan itu sudah ditutup dan tidak boleh mengalirkan air ke sungai,” ujarnya, Rabu 6 November 2024.
Ia menjelaskan, perusahaan yang ditutup tersebut dinilai sangat signifikan mencemari perairan sungai Ciujung dan kandungan air limba yang ada perusahaan hampir sama dengan sampel yang diambil dari Sungai Ciujung.
“Saya lupa nama perusahaannya apa tapi lokasinya ada di Kawasan Industri Pancatama Cikande,” katanya.
Baca Juga: UPA Perpustakaan Untirta Lakukan Reakreditasi, Demi Mendukung Tridharma Perguruan Tinggi
Prauri menuturkan, pihaknya akan terus menelusuri perusahaan-perusahaan mana saja yang mencemari Sungai Ciujung.
“Pasti akan ada perusahaan yang akan kita tutup lagi. Nanti kita bersama Pemda Serang mencoba dan terus melakukan penelusuran bahkan menghentikan dulu operasional perusahaanya sebelum diperbaiki,” paparnya.
Terpisah, Kepala Desa Tengkurak Suryadi mengatakan, keluhan dari masyarakat terkait adanya limbah di Sungai Ciujung sudah mendarah daging sejak puluhan tahun terakhir.
“Kalau keluhan warga setiap hari pasti ada. Pencemaran sungai Ciujung ini sudah mendarah daging, karena kita seperti dijajah selama puluhan tahun oleh limbah industri,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu perhatian serius baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk terus mengungkap perusahaan yang mencemari Sungai Ciujung.
Baca Juga: Tata Kelola PBJ Kabupaten Serang Terbaikan Se-Banten
“Kalau harapan kami dan masyarakat solusi karena dampaknya sangat besar,” katanya. (***)