BANTENRAYA.COM – Beberapa waktu yang lalu Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis data terkait dengan kemiskinan yang terjadi di Provinsi Banten.
Berdasarkan data tersebut, BPS menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Banten per Maret 2024 telah mencapai 791,61 ribu orang.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengklaim bahwa angka tersebut dinilai sudah mengalami penurunan.
Baca Juga: Pilihan Sudah Final, Prabowo Beri 4 Tugas untuk Andra Soni-Dimyati Jelang Pilgub Banten 2024
Meskipun begitu, pihaknya tidak menampik bahwa angka tersebut masih terbilang cukup tinggi.
“Memang secara data kan kita terus urut bawa kemiskinan di Banten itu kan terus menurun,” katanya kepada wartawan, Selasa 2 Juli 2024.
“Tapi memang secara jumlah itu masih cukup tinggi, dan dari jumlah itu mungkin di beberapa konsentrasi tertentu harus kita lakukan pendekatan secara spesifik,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Diangkat Jadi PPPK Tahun Ini, Masih Ada 5.050 Honorer Pemprov Banten yang Nasibnya Tidak Jelas
Al mengatakan, untuk dapat mengentaskan angka kemiskinan yang terjadi saat ini pihaknya tengah mengupayakan berbagai cara.
Baik melalui bantuan langsung, pemberdayaan UMKM, peningkatan investasi, dan lain sebagainya.
Namun, kata dia, saat ini Pemprov Banten tengah mencoba untuk melakukan penguatan dari sektor pertanian terutama pada bidang pangan.
“Berbagai langkah kita lakukan untuk menekan angka kemiskinan itu,” jelasnya.
Baca Juga: Sekole Maning Lur! 305 Anak Putus Sekolah di Kota Cilegon Siap Disekolahkan Kembali
“Selain itu, dengan penguatan tersebut, nantinya kita akan mendapatkan hilirisasi khususnya produksi padi dan beras. Makanya hal itu (penguatan sektor pertanian,-red) juga didukung oleh pemerintah pusat,” sambungnya.
Al Muktabar juga menuturkan, kemiskinan merupakan bagian dari tanggung jawab bersama.
Menurutnya, pengentasan kemiskinan bukam hanya menjadi tugas pemerintah saja, melainkan juga andil dari masyarakat.
Baca Juga: UPDATE Ibadah Haji 2024: Sebantak 23 Jemaah Haji Wafat Asal Banten di Tanah Suci
“Itu kan tanggung jawab bersama, semua, baik kabupaten kota, Provinsi secara pemerintahan dan juga tanggung jawab masyarakat. stakeholder, kita semua,” ucapnya.
“karena apa? Itu kan cakupan yang luas dari tata kehidupan kita kalau semua kita masyarakat menggiatkan keberdayaannya maka itu tentu akan signifikan dalam rangka penurunannya,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar BPS tidak hanya melakukan survei mengenai kemiskinan, melainkan juga menggunakan metode sensus.
Sehingga, kata dia, data lengkap masyarakat yang masih masuk ke dalam kategori miskin bisa diketahui dan bisa dilakukan penanganan secara parsial.
Baca Juga: Ayah di Kabupaten Serang Cabuli Anak Tiri Selama 2 Tahun, Pelaku Masuk Kamar Lalu……
“Yang saya ingin dapatkan dari data statistik itu orangnya siapa? di mana alamatnya? Jadi kami bisa lakukan penanganan secara parsial, per individu,” katanya.
Sementara itu, sebelumnya Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Adam Sofian mengatakan, BPS Provinsi Banten telah mencatat angka kemiskinan di Banten mencapai 791,610 orang.
Dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama, Adam menyebutkan bahwa angka tersebut diklaim telah mengalami penurunan sebanyak 34.000 orang atau 5,84 persen pada pertengahan tahun 2024.
Baca Juga: Lebihi Izin Tinggal di PIK 2 Tangerang, 3 WNA Asal Nigeria Diamankan Imigrasi
“Jadi untuk kondisi Maret 2024 itu mengalami penurunan angka kemiskinan sebesar 0,33 persen. Sehingga dibanding 2023 Maret angka kemiskinan di Banten sebanyak 826.130 orang atau sebesar 6,17 persen, untuk Maret 2024 ini kita turun menjadi 5,84 persen,” kata Adam. ***