BANTENRAYA.COM – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturrohmi meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersurat kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan evaluasi analisis dampak lingkungan (Amdal) milik PT Lotte Chemical.
Hal itu, karena PT Lotte Chemical menjadi biang kerok banjir yang menenggelamkan 529 rumah di 3 kelurahan di Kecamatan Grogol pada pekan lalu.
Menurut Faturrohmi, evaluasi Amdal menjadi sangat mendesak, sehingga nantinya akan ada solusi bersama untuk penanganan banjir yang terjadi.
Baca Juga: Ingin jadi Pemilik Maxim di Kota Anda? Simak di sini Cara Membuka Bisnisnya
Dokumen Amdal yang menjadi wewenang pusat harus segera dilakukan. Jangan sampai terus menerus menjadi masalah banjir yang terjadi.
Faturrohmi menyatakan, ada banyak hal yang harus dilakukan evaluasi, pertama soal pendangkalan sungai harus dilakukan segera normalisasi oleh semua pihak.
“Pertama bukan Lotte memberikan bantuan sembako dan lainnya yang tidak berhubungan dengan banjir, normalisasi sungai harus dilakukan, menuju hilir juga diperbaiki karena banyak sumbatan, maupun akibat pendangkalan,” katanya, Rabu 7 Februari 2024.
Baca Juga: 10 Pantun tentang Isra Miraj 2024, Cocok Jadikan Caption di Medsos Secara Gratis
Faturrohmi menyampaikan, soal penerapan keselamatan kerja atau K3 yang ada juga harus menjadi tanggung jawab, jangan sampai itu terjadi kembali.
“Ada korban meninggal kemarin turut prihatin dengan tidak mengurangi aspek kemanusiaan dan satu hal yang kami sikapi soal penerapan K3. Karena ini masih diare proyek masih jadi tanggung jawab dan jangan sampai ada hal sama terjadi,” jelasnya.
Terakhir, papar Faturrohmi, soal dokumen Amdal harus dilakukan peninjauan ulang. Sebab, ada banyak evaluasi yang harus dilakukan.
Baca Juga: KONI Kabupaten Serang Butuh Bus untuk Sarana Transportasi Atlet Berlomba
“Intinya normalisasi penting, lalu evaluasi izin lingkungan yang jadi domain pemerintah pusat dan dokumen Amdal itu harus dilakukan dan dikaji ulang,” ucapnya.
Komisi II sendiri, tegas Faturrohmi, akan melakukan pemanggilan yang dilakukan hari ini Rabu 7 Februari 2024.
“Kami panggil hari ini,” jelasnya.
Baca Juga: Tunggu Pelanggan di Warung, Pengedar Obat Terlarang di Ciruas Dicokok Polisi
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon Sabri Mahyudin menjelaskan, jika analisis dampak lingkungan untuk PT Lotte Chemical ada di pusat. Untuk jembatan sendiri bersifat sementara.
“Amdal Lotte kewenangannya oleh pusat. Kalau jembatan bersifat sementara, hanya kurang memperhitungkan volume air yang keluar ke laut,” katanya, Senin 5 Februari 2024.
Sabri menyampaikan, untuk sekarang sudah ada perintah dari Walikota Cilegon agar bendungan dengan hanya gorong-gorong aliran air seadanya sudah diminta dibongkar dan dijadikan jembatan yang lebih layak.
“Sudah ada perintah Pak Wali untuk di buat jembatan Itu yang saya lihat,” jelasnya.
Sabri membenarkan, jika bendungan yang buat itu sudah ada 3 tahun lalu. Namun, karena volume air yang ke laut besar, maka tidak bisa mengalir dan akhirnya meluap.
“Iya (sudah ada 3 tahun lalu-red). Volume air yg ke laut tahun ini sangat besar,” ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Ending A Shop For Killers Episode 8, Bakal Banyak Plot Twist, Jung Jin Man Masih Hidup?
Selanjutnya, papar Sabri, pihaknya mengkonfirmasi jika para industri tersebut akan dilakukan pemanggilan pada Rabu 7 Februari 2024.
“Infonya hari Rabu di panggil oleh PU (DPUTR Kota Cilegon-red),” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Edi Hilfiandi mengungkapkan, pihaknya akan memanggil pihak PT Lotte Chemical dan juga beberapa industri lainnya yang terkait dengan bantaran Sungai Wadas.
Namun, saat ditanya soal izin dan kapan dilakukan pembongkaran Edi juga tidak bergeming dan beralasan akan memanggil pihak terkait.
“Nanti dirapatkan. Kita tunggu hari Rabu,” singkatnya yang tidak menjawab tegas soal izin bangunan dan kapan dilakukan pembongkaran bandungan yang menjadi penyebab utama banjir di Kecamatan Grogol.***