BANTENRAYA.COM – Bukan rahasia lagi bahwa daerah Anyer merupakan surganya bagi para pelancong. Terbentang berkilo-kilo meter garis pantai yang langsung menghadap lautan selat Sunda.
Namun, jika Kamu ingin berlibur ke daerah pantai dengan suasana yang berbeda, kamu harus berkunjung ke bangunan bersejarah, Mercusuar “Willem” Cikoneng.
Mercusuar ini tepat berada di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten hanya berjarak 40 kilometer dari gerbang tol Merak sehingga sangat mudah diakses.
Baca Juga: Link DANA Paylater Belum Tersedia, Ini Cara Ajukan Pinjaman Saldo DANA Langsung Cair Hingga Rp1 Juta
Dibangun pada tahun 1885 oleh pemerintah Hindia Belanda, mercusuar ini merupakan bangunan penting pada masanya karena menjadi penunjuk arah bagi kapal yang melintas selat Sunda.
Bangunan yang saat ini berdiri merupakan bangunan baru, karena mercusuar yang lama dibangun pada tahun 1806 dan hancur akibat letusan gunung Krakatau.
Tak jauh dari mercusuar yang saat ini berdiri, terdapat reruntuhan mercusuar lama. Di sini juga dibangun tugu titik nol setinggi satu meter pada tahun 2014.
Baca Juga: Kolam Batu Quran, Pemandian Segar dan Mitos Masyarakat yang Melegenda
Mercusuar ini merupakan titik nol pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels sepanjang 1.000 kilometer pada tahun 1825 yang saat ini dikenal dengan jalur pantai Utara Jawa (Pantura).
Ketika hendak mengunjungi mercusuar ini, kamu akan merasa takjub melihat kemegahan bangunan yang sepenuhnya berwarna putih ini.
Tinggi bangunannya menjulang hingga 75,5 meter dengan dinding yang terbuat dari baja setebal tiga sentimeter.
Bangunan ini memiliki 18 tingkat, untuk mencapai puncaknya kamu harus melewati 286 anak tangga.
Ketika kamu berada di lantai satu hingga lantai tiga, kamu akan dipertontonkan dengan lukisan-lukisan dari mercusuar dari berbagai daerah beserta sejarahnya.
Makin ke atas akan semakin mengerucut. Ketika berada di lantai 17, kita akan dilihatkan kondisi laut Anyer pada saat pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan.
Baca Juga: Hari ini Soft Opening Pucuk Pare, Kafe Baru di Pandeglang dengan Pemandangan Kaki Gunung Karang
Ketika kamu mengunjungi tempat ini, kamu akan seperti di bawa ke masa lampau. Ketika kapal-kapal Eropa serang menyebrang di selat Sunda.
Untuk memasuki kawasan ini, kamu hanya perlu mengeluarkan uang Rp 10 ribu rupiah. Kamu bisa berfoto-foto sepuasnya.
Awalnya, mercusuar ini memang bisa dimasukin wisatawan, namun setelah covid tempat ini harus di tutup karena banyaknya anak yang rusak (Aldi).***