BANTENRAYA.COM – Seorang petani atas nama Sidik (70) warga Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, sudah menahun terjangkit penyakit penyakit Tuberkulosis (TBC). Bahkan, Sidik tinggal ditempat tidak layak huni.
Hingga kini, belum ada pihak pemerintah yang memberikan bantuan terhadap warga kurang mampu tersebut.
Istri Sidik, Anis mengatakan, kondisi suaminya sangat memperihatinkan. Ia sudah tahunan mengidap TBC di tengah kondisinya sebagai warga kurang mampu.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Hotel NEO Menjadi Brand yang Disukai oleh Milenial
“Suami saya sudah lama sakit, tidak bisa apa-apa, makan saja saya yang suapin,” kata dia kepada Bantenraya.com, Selasa 7 Mei 2024.
Ia mengungkapkan, dirinya hanya bisa berobat dengan seadanya. Lantaran, penghasilan dalam sehari Rp 25.000.
“Saya bekerja sebagai petani atau buruh harian lepas, kadang dapat uang, kadang tidak, untuk makan saja susah. Jadi saya hanya bisa merawat dengan sederhana,” ungkapnya.
Baca Juga: Tepis Isu Perpecahan di Keluarga Jelang Pilkada Lebak, Nabil Tegaskan All Out Dukung Hasbi Jayabaya
Anis menuturkan, tinggal bersama suami dan lima orang anakanya di rumah panggung yang terbuat dari bambu.
“Belum ada yang membantu ya sampai sekarang, tapi kami tetap bersyukur dan menjalani kehidupan dengan apa adanya,” jelasnya.
Sementara itu, warga setempat Irvan berharap ada orang yang bisa membantu beban hidup dari keluarga Sidik.
Baca Juga: Pemkab Pandeglang Lebih Utamakan Sistem Zonasi di PPDB 2024, Sementara 3 Jalur Lainnya…….
“Semoga ada uluran tangan orang baik, yang bisa membantu beban keluarga bapak Sidik, karena kondisinya sangat memprihatikan ya,” tuturnya.
Selain itu, Sidik dan kelima anaknya harus tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan dan rawan roboh karena terbuat dari bambu.
“Kalau malam hujan pasti saya tidak tidur sampai hujan reda. Kadang anak-anak tidur terkena air hujan,” pungkasnya.
Baca Juga: 12 Link Twibbon Hari Palang Merah Internasional 2024, Desain Terbaru Siap Sebar di Medsos!
Terpisah, saat Bantenraya.com menghubungi pihak Pemerintah Desa (Pemdes) belum merespon. ***


















