BANTENRAYA.COM – Harga beras di Pasar Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon masih tinggi dan cenderung mengalami kenaikan sejak tahun baru 2024.
Di mana, harga beras jenis premium mencapai Rp 16.000 per kilogram naik menjadi Rp 16.500 per kilogram.
Tidak hanya itu, untuk beras medium juga sama mengalami kenaikan sebelumnya jenis medium atas Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 15.500 per kilogram.
Selanjutnya, untuk harga beras medium bawah yang semula hanya Rp 14.500 per kilogram menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Baca Juga: KPU Kabupaten Lebak Terima 3.243 Pemilih Tambahan
Salah satu pedagang di Pasar Kranggot Rohmat menyatakan, mahalnya harga beras tersebut karena nilai gabah di petani sekarang berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 800 ribu per kwintal atau Rp 10 ribu sampai Rp 8 ribu per kilogram.
“Kalau harga itu 8 ribu rupiah saja asumsinya untuk upah penggilingan sampai dengan distribusi bisa sampai 14.500 rupiah sampai 15.000 rupiah harga berasnya yang sudah sampai ke sini,” katanya, Minggu, 11 Februari 2024.
Rohmat menyampaikan, pihaknya sebagai penjual sudah kebingungan memberikan harga kepada pembeli dan pelanggan.
“Harga jual sekarang ini misalnya 15 ribu rupiah, itu kami beli dari distributor juga 15 ribu rupiah. Jadi kami kebingungan untuk menjual,” ucapnya.
Baca Juga: Masa Tenang Kampanye, Camat Ciwandan Pastikan Lingkungan Bebas dari APK
Rohmat menjelaskan, saat ini pihaknya menerima kiriman dari distributor yang ada di daerah lain, itu karena Jawa Barat dan Sumatera masih belum masa panen.
“Yah tentu karena dari Jawa Tengah itu ongkos distribusi mahal, sehingga harganya naik,” ucapnya.
Hal sama disampaikan, salah satu pembeli Nurman, dirinya membeli beras dengan ukuran 25 kilogram per karung dengan eceran harga Rp 16.000.
Beras tersebut nantinya akan dijual kembali kepada pembeli eceran.
Baca Juga: APK di Markas Parpol Tak Diturunkan, Ini Alasan Bawaslu Kota Cilegon
“Saya punya warung jadi beli disini sekitar 16.000 ribu rupiah dan dijual kembali dengan selisih 500 ribu rupiah sampai 1.000 rupiah per kilogram,” jelasnya.
Nurman menyatakan, tidak heran dengan kondisi mahalnya beras tersebut, sebab terjadi saat musiman Pemilu dan jelang hari pencoblosan.
Di mana, tujuannya adalah agar pemerintah bisa mengeluarkan anggaran bantuan dan juga operasi pasar.
“Setiap pemilu kayak begini. Jadi kami pedagang warung sudah hafal dan biasa kalau Pemilu naik,” ucapnya.
Baca Juga: Dinkes Kota Cilegon Tetapkan 4 Rumah Sakit Rujukan Bagi Anggota KPPS yang Kelelahan
Selain Nurman, ada juga Muslihah salah satu pembeli yang menyatakan harus mengirit uang jajan untuk kebutuhan dapur.
Hal itu, karena harga beras semakin naik.
“Terpaksa karena ini kebutuhan. Jadi memang sudah harus merogoh lebih dalam dan banyak mengirit pengeluaran, semakin naik,” ujarnya.
Muslihah mengaku, tidak bisa berbuat banyak karena harga semakin meningkat dan naik.
Baca Juga: CATAT GAES! Handphone Tak Boleh Dibawa ke Bilik Suara Saat Pencoblosan Pemilu 2024
“Kita bisa pasrah saja, semua harga semakin naik,” ucapnya.***