BANTENRAYA.COM – Indonesia memasuki bulan Safar, bulan kedua pada tahun hijriah yang dipercaya membawa sial dan harus salat Tolak Bala Rebo Wekasan.
Sebagian masyarakat di Indonesia mempercayai bulan Safar sebagai bulan yang membawa sial sehingga harus salat Rebo Wekasan
Sehingga pada bulan Safar sebagian orang melaksanakan salat tolak bala Rebo Wekasan.
Baca Juga: Sistem Penyediaan Air Minum Tanjung Lesung Telan Rp 180 Miliar, Kapasitasnya 200 Liter Per Detik
Lalu apa itu bulan safar dan bagaimana sejarahnya? Ustad Adi Hidayat menjelaskan hal ini seperti dikutip dari Youtube Mirza ra.
Ustad Adi Hidayat menjelaskan tentang asal muasal bulan Safar.
Menurut Ustad Adi Hidayat, bulan Safar bisa berarti dari dua asal yakni, satu berasal dari kata Sifr atau Sifrun yang artinya nol atau kosong.
Baca Juga: Hujan Semalaman, Puluhan Rumah di Kompleks Pendidikan Rangkasbitung Terendam Banjir
Kedua, kata Safar bisa terambil dari kata sofro atau sesuatu yang menguning.
“Quran surah kedua Al Baqarah ayat 69 sofraun faqiul launuha tasurun nadhirin, ketika diminta menyebelih sapi mereka (umat Nabi Musa-red) bertanya sapi warnanya apa, maka turun ayat cari sapi yang warnanya kekuning-kuningan, sofro,” ujar Ustad Adi Hidayat.
Pada jaman jahiliyah, kata Ustad Adi Hidayat, kenapa bulan kedua hijriah dinamakan Safar karena sejak bulan kedua ini orang-orang mulai keluar dari daerah-daerah Mekah untuk merantau, ada yang ke Syam, ada yang pergi ke Syiria untuk berdagang.
Baca Juga: PPKM Kembali Diperpanjang hingga 20 September, Hanya 3 Daerah yang Masuk Level 4
“Termasuk Nabi Muhammad SAW pernah pergi ke Syam, beliau ditemani oleh pamannya, kemudian nanti dengan Maysaroh saat mulai beranjak dewasa,” tuturnya.
Karena orang-orang keluar dari Mekah, kata Ustad Adi Hidayat, maka Mekah seakan-akan menjadi tempat yang kosong.
“Untuk apa mereka (orang-orang Mekah-red) keluar untuk mencari emas ketika kembali yang berwana kekuning-kuningan karena itulah bulan ini dinamakan bulan Safar,” ungkapnya.
Baca Juga: Dufan Dibuka Kembali Mulai 14 September 2021, Simak Syarat dan Ketentuannya
Itu lah sejarah bulan Safar menurut Ustad Adi Hidayat yang oleh sebagian orang Indonesia diyakini sebagai bulan yang membawa sial sehingga ketika bepergian harus berhati-hati.
Artinya, tidak nyambung sebenarnya antara tolak bala dengan bulan Safar. ***