BANTENRAYA.COM – Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Cabang Pandeglang menyoroti diduga hilangnya 15 ekor Badak Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK.
Teman-teman HMI mempertanyakan Badak Jawa yang diduga hilang, karena belum jelas kemana keberadaan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.
Selain itu, HMI Pandeglang menyikapi persoalan pemberian Hak Guna Usaha atau HGU kawasan wisata Taman Nasional Ujung Kulon kepada pihak swasta.
Ketua Bidang Hukum, HAM dan Lingkungan Hidup HMI Pandeglang Agung Lodaya mempertanyakan, diduga hilangnya 15 Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.
Baca Juga: Terbaru! Link DANA Kaget Untuk 6 Januari 2024, Tinggal Klik Langsung Dapat Rp 100 Ribu Rupiah
Sebab, badak bercula satu sebagai lambing Kabupaten Pandeglang.
“Kami ingatkan, jangan anggap spele masalah hilangnya 15 Badak Jawa, karena ini berbicara identitas Pandeglang dan nasional,” kata Agung, Jumat 5 Januari 2024.
Menurut Agung, terkait dugaan hilangnya 15 Badak Jawa, Balai TNUK harus bertanggung jawab karena selama ini mereka yang ditugaskan untuk menjaga dan merawat TNUK.
“Balai TNUK harus tanggung jawab penuh, tapi kita tahu sejauh ini tidak ada klarifikasi atau bantahan dari TNUK terkait isu itu,” ujarnya.
Selain Badak, Agung menanyakan, persoalan HGU yang dikelola oleh pihak swasta.
“Diberikanya HGU terhadap swasta salah satunya di Pulau Peucang dan beberapa pulau di kawasan Ujung Kulon jelas mengancam keberlangsungan dan kenyamanan hewan, terutama Badak Jawa, karena badak dengan penciumannya yang tajam tidak senang dengan keberadaan manusia,” katanya.***