BANTENRAYA.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang mencatat, sampai dengan pertengahan Desember ini produksi padi mencapai 550.598 ton.
Padahal, target produksi padi di Kabupaten Serang hanya sebesar 535.672 ton atau terealiasi 102,76 persen.
Waluapun pada tahun 2023 ini Kabupaten Serang dan sekitarnya mengalami el nino, namun produksi padi tahun ini surplus sebanyak 14.926 ton.
Kepala DKPP Kabupaten Serang mengatakan, walaupun pada tahun 2023 ini terjadi el nino namun tidak begitu berpengaruh terhadap produksi padi di Kabupaten Serang.
Baca Juga: Puluhan Ribu Pendekar di Banten Berkumpul, Rekor MURI Ini Berhasil Dipecahkan
“Alhamdulillah sampai pertengahan Desember ini sudah tercapai 102,76 persen. Mungkin sampai akhir Desember akan terus bertambah,” ujarnya, Minggu 17 Desember 2023.
Ia menjelaskan, beberapa kecamatan memang terjadi puso terutama di Serang utara karena sawah di sana mengandalkan air hujan.
Namun untuk di kecamatan lain yang menggunakan air dari irigasi teknis seperti di Kecamatan Ciruas, Kecamatan Carenang, dan sebagian di Kecamatan Pontang airnya tersedia terus.
“Untuk yang menggunakan irigasi teknis sampai tiga kali panennya, itu yang bisa mengcover daerah yang puso. Terus di Serang selatan seperti Kecamatan Pabuaran, Ciomas, Padarincang, dan Kecamatan Cinangka bisa menutupi kekurangan yang puso. Puso kita itu mencapai 538 hektare,” ungkapnya.
Suhardjo menuturkan, untuk lahan-lahan yang puso pihaknya sedang mengupayakan penggantian untuk mendapatkan bantuan benih dari Kementerian Pertanian RI, namun untuk yang sudah menjadi peserta asuaransi usaha tani padi bisa mengajukan klaim dan bisa mendapatkan pengantian Rp6 juta per hektar.
“Untuk penanaman mulai Agustus sampai Oktober sudah ada yang menanam, kita ada program Gernas (gerakan nasional) untuk percepatan penanaman seluas 16 hektare,” katanya.
“Inysa Allah akhir Desember sudah bisa penen. Selanjutnya, ada yang khusus peningkatan produksi kita dapat bantuan 22.500 hektare untuk penanaman sampai Februari,” tuturnya.
Namun untuk yang di luar program Gernas, lanjut Suhardjo, saat ini para petani masih belum menanam padi karena hujannya belum rutin.
Baca Juga: Banten Jadi Yang Pertama Gagas Metode Belajar Gasing untuk Siswa SMA
“Kemarin-kemarin sudah turun hujan dan petani sudah mulai menyemai padi, sekarang mau ditanamnya nuggu hujan turun dulu,” katanya.***