BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Banten mencatat, jumlah unit usaha pertanian selama 10 tahun terakhir anjlok sebesar 8,40 persen.
Berdasarkan hasil dari sensus pertanian tahun 2023 yang dilaksanakan pada bulan Juni 2023, tercatat penurunan jumlah usaha pertanian di Provinsi Banten dari 665.502 unit usaha pertanian, pada tahun 2013 menjadi 609.567 unit usaha pertanian di tahun 2023.
Kepala BPS Banten Faizal Anwar menjelaskan lebih rinci, pada usaha pertanian perorangan atau UTP turun sebesar 8,43 persen dari 665,33 ribu UTP menjadi 609,23 ribu UTP, kemudian unit usaha pertanian berbadan hukum atau UTB naik 112,4 persen dari 97 unit usaha menjadi 209 UTB.
Sedangkan unit usaha lainnya atau UTL juga naik 76 persen dari 75 UTL menjadi 132 UTL dalam periode yang sama.
Baca Juga: Khotmil Qur’an dan Doa Bersama: BKPAKSI Cilegon dan Rumah Zakat Saling Berkolaborasi untuk Palestina
“Di Banten paling banyak UTP didominasi oleh sektor tanaman pangan dengan 423.914 UTP, kemudian pada sektor peternakan sebesar 125 UTB dan sektor holtikultura terdapat 52 UTL,” kata Faizal dalam siaran resmi BPS Provinsi Banten, Senin, 4 Desember 2023.
Faizal melanjutkan UTP paling banyak di Provinsi Banten berada di Kabupaten Lebak dengan jumlah 212.650 UTP atau sebesar 34,9 persen dari total UTP di Banten, kemudian UTP paling sedikit berada di Kota Tangerang Selatan dengan 2.497 UTP.
Selanjutnya, berdasarkan data urban farming atau daerah yang memiliki area pertanian terbatas ada sebanyak 452 UTP, paling tinggi berada di Kabupaten Tangerang sebanyak 118 UTP atau sebesar 28,11 persen.
“Ini adalah daerah dengan keterbatasan lahan, biasanya petani menanam dengan menggunakan polybag, hidroponik maupun aquaponik,” imbuh Faizal.
Baca Juga: Drakor Tell Me That You Love Me Episode 3 dan 4: Link Nonton dan Jadwal Tayang
UTP yang yang paling banyak diusahakan oleh petani adalah komoditas padi sawah hybrida sebesar 60,74 persen, sementara itu komoditas kelapa, ayam kampung, sengon, melinjo, petai, dan durian berada di bawah 15 persen.
Berdasarkan usia petani di Banten, generasi x atau pada usia 43-58 tahun mendominasi sebesar 45,7 persen, dan generasi milenial berusia 27-40 tahun sebesar 28,08 persen.
“10 tahun lalu para petani yang mendominasi di Banten usia 54 tahun ke bawah, dan pada tahun 2023 pada umur petani 55 tahun ke atas lebih mendominasi cenderung pada petani yang lebih senior,” tutur Faizal.
BPS juga mencatat, sebanyak 51,96 persen UTP di Banten tidak menggunakan mesin pertanian modern, dan sisanya 48,04 persen sudah menggunakan bantuan teknologi.
“Untuk angka pengguna teknologi di Banten ini cukup menggembirakan karena berada diatas penggunaan teknologi nasional sebesar 46 persen,” kata Faizal.***