BANTENRAYA.COM – Sebanyak 325 dari 697 koperasi di Kota Cilegon per 22 November 2023 tercatat tidak aktif.
Dari 325 koperasi yang tidak aktif tersebut, 51 di antaranya kini telah diusulkan untuk dibubarkan.
Hal itu terungkapkan dalam kegiatan fasilitasi kerja sama koperasi UMK dengan perusahaan, perbankan, dan badan usaha lainnya yang digelar di Aula Dinas Kominfo Kota Cilegon, Kamis 23 November 2023.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon Didin S Maulana mengatakan, ratusan koperasi tersebut tidak aktif disebabkan beberapa faktor.
“Yang tidak aktif ini biasanya pertama memang dia tidak melaporkan ke kita aktivitasnya, ada juga yang lebih dari dua tahun dia tidak Rapat Anggota Tahunan (RAT),” katanya.
Sedangkan 51 koperasi yang telah diusulkan pembubaran sejak 2022 itu tengah menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Serangan Rayap Bisa Rusak Benda Penting Ini, DPK Kota Cilegon Sampai Bentuk Satgas Khusus?
Didin menyampaikan, 51 koperasi itu diusulkan untuk dibubarkan lantaran sudah memenuhi persyaratan untuk pembubaran.
“Kalau koperasinya sudah tidak ada, alamatnya tidak ada, anggotanya tidak ada, sudah diumumkan di media bahwa koperasi itu tidak ada itu kita usulkan untuk dibubarkan,” ungkapnya.
“Belum keluar pembubarannya karena yang mempunyai kewenangan di pusat yaitu Kementerian Koperasi untuk membubarkan 51 koperasi ini,” ujarnya.
Untuk koperasi yang telah diusulkan untuk dibubarkan, Didin tak ingin ambil pusing karena saat ini tengah fokus melakukan pembinaan terhadap 325 koperasi yang tercatat tidak aktif.
“Ini justru menjadi fokus kami Dinas Koperasi yang tidak aktif ini terus kita bina. Jadi kalau memang koperasinya masih ada, permasalahannya apa itu kita bina,” ucapnya.
Sementara upaya yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon terhadap koperasi yang tidak aktif itu salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga, mulai dari perbankan hingga Bulog.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkab Pandeglang Incar Pemasukan PAD yang Belum Capai Target
“Salah satu permasalahan koperasi itu di permodalan, tadi BPRS CM sudah menyampaikan programnya,” tuturnya.
“Kita kerja sama dengan Bulog karena di Bulog itu ada produk-produk bahan-bahan pokok yang memang harganya bisa terjangkau,” ungkap Didin.
“Jadi harapannya ada kerja sama dengan koperasi untuk memfasilitasi produk-produk yang memang dikeluarkan oleh Bulog mulai dari beras, gula, terigu, telor segala macam Bulog menyediakan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan fasilitasi kerja sama koperasi UMK dengan perusahaan, perbankan, dan badan usaha lainnya itu diikuti oleh perwakilan seluruh koperasi di Kota Cilegon.
Mulai dari koperasi karyawan, koperasi syariah, koperasi pondok pesantren, koperasi guru, koperasi produsen, koperasi pemberdayaan perempuan, hingga koperasi forum UKM. (mg- Maulana) ***