BANTENRAYA.COM – Ada tiga jenis musibah yang dialami manusia di dunia.
Tiga jenis musibah ini merupakan kehendak Allah SWT baik untuk menguji, menegur, maupun menghukum manusia.
Sebagai orang yang beragama dan beriman kepada Allah SWT, hendaknya seseorang menyadari bahwa kala mendapat tiga jenis musibah ini hendaknya melakukan evaluasi diri.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Lontarkan Abu Sejauh 200 Meter
Demikian dikakatakan KH Zainudin MZ dalam video ceramah di kanal YouTube KH Zainuddin MZ yang diunggah pada 14 Mei 2018 dengan 3,433,068 views.
“Bencana alam seperti longsor, gempa bumi, dan banjir adalah musibah. Ilmuwan mungkin akan menjawab secara ilmiah saja. Tanah longsor akan dikatakan karena karakter tanahnya yang labil atau gempa karena patahan lempeng bumi, dan sebagainya,” kata Dai Sejuta Umat yang sudah meninggal beberapa tahun silam ini.
Baca Juga: Diduga Terlibat Pemerasan Hingga Rp1,1 Miliar, Pejabat Bea Cukai Soekarno-Hatta Ditahan
Namun demikian kata KH Zanidun MZ, bencana atau musibah harus tetap dilihat dengan kaca mata agama.
“Karena kadang awalnya tidak terdeteksi atau dinalaisa oleh manusia datanya benncana atau musibah. Sebelum Tarutung dilanda gempa, Padang Panjang longsor tidak ada analisa soal itu sebelumnya. Menurut agama, apapun yang menimpa adalah musibah dan ini harus kita yakini,” kata kata KH Zanidun MZ.
Hanya saja menurut kata KH Zanidun MZ manusia harus menganalisa jenis bencana atau jenis musibah yang ditimpakan Allah SWT.
Ada tiga jenis kemungkinan musibah bagi manusia yakni kemungkinan sebagai ujian, teguran, atau adzab.
Baca Juga: Viral! Pria Ini Tak Lolos Tes CPNS Gara-gara Bentuk Payudara
“Kalau tertimpa musibah maka harus melakukan intropeksi diri apakah itu sifatnya ujian, teguruan atau adzab. Kadang kala musibah datang kepada orang-orang soleh, nah itu adalah contoh musibah sebagai ujian. Lalu ada juga musibah ditimpakan kepada orang lalai menjalankan syarat agama, maka musibah itu contoh teguran. Kalau musibah menimpa orang kafir adalah adzab,” jelasnya. ***