BANTENRAYA.COM – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan itikaf di penghujung Ramadan 1446 H, Masjid Abu Bakar di Pondok Pesantren Al-Qudwah Lebak mengadakan kajian.
Acara kajian itikaf akhir Ramadan 1446 H ini mengangkat tema Hakikat dan Syariat dalam Islam.
Kajian ini dipimpin oleh KH. Samson Rahman, MA, seorang ulama dan cendekiawan Islam yang juga dikenal sebagai penerjemah buku La Tahzan.
Baca Juga: Gugurkan Bayi Hasil Hubungan di Luar Nikah, Sepasang Remaja Asal Kota Serang Divonis Ringan
Dalam penyampaiannya, KH. Samson Rahman menjelaskan bahwa hakikat dan syariat merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam Islam.
“Syariat adalah jalan lahiriah yang mengantarkan kita kepada hakikat, sedangkan hakikat adalah tujuan tertinggi dari perjalanan spiritual seorang Muslim,” jelasnya.
Beliau juga menegaskan pentingnya menjalankan syariat secara benar sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Baca Juga: PNM Bangun Posko Mudik Balikpapan-Samarinda, Yuk Mudik Tenang dan Nyaman Bersama BUMN
“Jangan sampai seseorang mengaku memahami hakikat tetapi mengabaikan syariat, karena keduanya harus berjalan seiring,” tambahnya.
Selain itu, kajian ini menyoroti bagaimana keseimbangan antara hakikat dan syariat dapat memberikan ketenangan batin serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebagai manusia, kita tidak hanya berperan sebagai makhluk sosial, tetapi juga sebagai makhluk spiritual yang sedang menempuh perjalanan menuju-Nya.
Baca Juga: Merajut Kepedulian di Bulan Suci, ReliQ Berikan Bingkisan Lebaran 2025 untuk Anak Punk
Para jamaah yang hadir tampak antusias, terutama saat sesi tanya jawab, di mana mereka mengajukan berbagai pertanyaan mengenai penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan i’tikaf yang diisi dengan kajian keislaman semacam ini mendapatkan apresiasi positif dari jamaah.
“Kajian seperti ini sangat bermanfaat untuk memperdalam pemahaman agama, terutama di bulan yang penuh berkah ini,” ujar salah seorang peserta.
Melalui kajian ini, diharapkan semakin banyak umat Islam yang memahami pentingnya menjalankan syariat dengan penuh kesadaran, menjadikannya sebagai jalan menuju hakikat kehidupan yang sejati.***