BANTENRAYA.COM – Berjalan ke masjid bisa dijadikan momentum untuk timbun banyak pahala juga.
Entah itu berjalan ke masjid untuk sholat fardhu, pengajian, kerja bakti, atau untuk sholat tarawih.
Sholat tarawih boleh dilakukan secara berjamaah di rumah, namun mayoritas umat muslim tiap tahun lebih memilih berjalan ke masjid untuk tarawih berjamaah di sana.
Baca Juga: Cuss Kunjungi! 3 Tempat Bukber di Tangerang, Nikmati Momen Bersama dengan Suasana yang Asyik
Meski jarak rumah ke masjid cukup jauh, tapi muslim dari segala usia tetap semangat berjalan untuk meramaikan suasana malam Ramadhan.
Setiap langkah seorang muslim yang berjalan ke masjid bahkan memiliki 2 keutamaan, yaitu menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat.
Hal tersebut berdasarkan hadits shahih riwayat Imam Muslim no. 666 dari sahabat Abu Hurairah.
Baca Juga: Private Bodyguard Episode 4: Junior Roberts Larang Sandrinna Michelle untuk Lakukan Hal Ini
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.”
Sementara di hadits riwayat Imam Muslim lainnya no. 1009 menyebutkan bahwa setiap langkah berjalan untuk menunaikan sholat adalah sedekah.
Baca Juga: Pin Merah di Penghargaan Piala Oscar 2024, Tanda Artis Hollywood Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Tentunya setiap hadits tersebut menunjukkan keutamaan dari tiap langkah ke masjid.
Namun, ada baiknya jika keutamaan ke masjid juga didapat melalui lisan juga. Apalagi bulan Ramadhan ini setiap pahala dilipatgandakan.
Dilansir bantenraya.com dari salah satu artikel rumaysho.com, berikut adalah bacaan doa ketika berjalan ke masjid:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى لِسَانِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُورًا وَاجْعَلْ خَلْفِى نُورًا وَأَمَامِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِى نُورًا وَمِنْ تَحْتِى نُورًا اللَّهُمَّ وَأَعْظِمْ لِى نُورًا
“ALLAHUMMAJ’AL FII QOLBIY NUURON, WAJ’AL FII LISAANIY NUURON, WAJ’AL FII SAM’IY NUURON, WAJ’AL FII BASHORIY NUURON, WAJ’AL KHOLFIY NUURON, WA AMAMAAMIY NUURON, WAJ’AL MIN FAWQIY NUURON WA MIN TAHTII NUURON. ALLAHUMMA A’ZHIM LII NUURON.“
Sementara arti dari doa tersebut adalah: “Ya Allah, berikanlah cahaya di hatiku, lisanku, pendengaranku, penglihatanku, di belakangku, di hadapanku, di atasku dan di bawahku. Ya Allah berikanlah aku cahaya.”
Baca Juga: Selama Ramadhan 1445 Hijriah, Jam Kerja ASN Kota Serang Masuk Mundur, Pulang Lebih Awal
Doa tersebut berdasarkan hadits shahih riwayat imam Abu Daud no. 1353.
Meski dalam bacaannya memang mengandung permohonan, namun praktek ketika membacanya tidak dianjurkan dengan mengangkat tangan. Allahu a’lam.* * *