BANTENRAYA.COM – Komunitas Guriang tetap eksis dan tumbuh dengan usianya yang kini genap 10 tahun.
Komunitas Guriang tetap mampu bertahan dan terus umbuh di tengah minimnya pasar teater di Kabupaten Lebak.
Ketua Komunitas Guriang Tujuh Indonesia Dede Majid memaparkan dinamika yang dialami olehnya selama membina dan mengembangkan komunitasnya selama 10 tahun tersebut.
Baca Juga: Calon PPK di Lebak yang Belum Tes Wawancara Simak, Ini Kisi-kisi Pertanyaan yang Dominan Muncul
“Hari ini pada Minggu bertepatan dengan Ulang Tahun Guriang yang genap 10 tahun,” ujarnya.
“Kami sampaikan 10 tahun Guriang bukan hal mudah untuk kami semua lewati, melainkan banyak dinamika yang tentunya mewarnai perjalanan komunitas ini dalam keberlangsungannya,” katanya.
Ia menuturkan, dirinya juga tetap optimis dalam mempertahankan komunitas miliknya hingga tahun-tahun yang akan datang.
Baca Juga: Datangkan Anji Manji Meriahkan HUT Lebak, Konsernya Ternyata Dibayari BJB dan Djarum Coklat
Sebab menurutnya, teater adalah salah satu sumber daya yang baik dalam hal mitra kritis pembangunan di Kabupaten Lebak.
“Ya kami optimis dengan kemandiriannya, Komunitas Guriang ini akan tetap eksis membersamai dunia teater di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, bahkan Indonesia pada umumnya,” ucap Dede Majid.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan tersebut sejarah singkat Komunitas Guriang yang bermula dari nama Rangkasbitung Corner.
Baca Juga: Bagaimana Cara Download WhatsApp Aero di HP, Simak Secara Lengkap Langkah per Langkahnya di Sini
Saat itu dirinya punya beberapa program kerja yang rutin dilaksanakan untuk pertunjukan teater di tempatnya.
“Awalnya nama Guriang ini bermula dari tahun 2015 yang semula namanya Rangkasbitung Corner,” katanya.
“Kemudian, Rangkasbitung Corner ini berubah nama menjadi Guriang, yang artinya sebagai ruang kreasi dan belajar anak muda dalam mengekspresikan minat bakatnya melalui teater,” paparnya.
Dede mengaku, dirinya bersama Komunitas Guriang tidak hanya bergerak di bidang teater saja, tetapi dirinya juga membuka ruang strategis seperti halnya Kafe hingga Amphiteater.
“Perlu disampaikan juga kami buka multisektor dalam Komunitas Guriang ini, dengan didasari oleh minat berteater, maka kami buka juga Amphiteater Guriang yang kemudian kami juga sediakan jasa dekor, bahkan ada kafe juga,” tegas Dede Majid.
Adapun harapannya pada Ulang Tahun Komunitas Guriang yang ke-10 ini, Dede Majid berharap dunia teater ini akan tetap hidup membersamai perjalanan dan pembangunan di Kabupaten Lebak.
“Kami bertempat di Kampung Cemplang Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak ini tentunya mendapatkan respon baik dari warga setempat,” tuturnya.
“Sehingga dalam ulang tahun ke-10 ini, kami selaku pengurus dan jajaran komunitas ini berharap, agar guriang tetap eksis dan tumbuh dengan baik seperti halnya tunas tadi,” harapnya. *** (mg-finka)