BANTENRAYA.COM – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mengungkap seberapa penting penggunaan alat lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.
Seperti diketahui, lie detcetor kini dugunakan dalam pemeriksaan terhadap para tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Penggunakan lie detector dinilai penting, lantaran banyak barang bukti yang dihilangkan.
Kaitan penggunaan alat lie detector ini disampaikan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Sekadar diketahui, seluruh tersangka yang ditetapkan dalam kasus pembunuhan Brigadir J telah menjalani uji kejujuran dengan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.
“Pendekatan scientific investigation itu penting didukung ahli dan instrumen semisal lie detector,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip Bantenraya.com dari PMJ News, Sabtu 10 September 2022.
“karena banyak barang bukti telah dihilangkan oleh pelaku dan kelompoknya melalui langkah sistematik obstruction of justice,” katanya.
Taufan Damanik, meminta kepada penyidik untuk menindaklanjuti hasil temuan Komnas HAM dan memastikan dalam prosesnya berjalan tranparan.
“Meminta kepada penyidik untuk menindaklanjuti temuan fakta peristiwa oleh Komnas HAM RI dalam proses penegakan hukum,” ungkapnya.
Baca Juga: OPEN CASTING! Preman Pensiun 6 Cari Pemain Baru, Simak Cara Daftar dan Tata Caranya di Sini
“Memastikan proses tersebut berjalan imparsial, bebas intervensi, transparan serta akuntabel berbasis scientific investigation,” jelasnya. ***