BANTENRAYA.COM – Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menuding kriris keuangan yang terjadi di negaranya bukan akibat dari salah urus oleh pemerintahannya.
Pengakuan Presiden Sri Lanka itu menyangkal krisis keuangan yang terjadi di negaranya akibat ulahnya seperti dalam surat yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan.
Surat Presiden Sri Lanka yang kini telah mengundurkan diri dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Parlemen Dhammika Dasanayake pada hari dimulainya proses pemilihan presiden baru oleh anggota parlemen, Sabtu 16 Juli 2022.
Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa krisis keuangan yang melanda Sri Lanka, akar permasalahannya dari salah urus keuangan bertahun-tahun dari pemerintah sebelumnya.
Rajapaksa membantah bahwa penyebab semua krisis keuangan Sri Lanka akibat dirinya semata dan pemerintahannya.
Tidak hanya menyalahkan pemerintahan sebelumnya, Rajapaksa juga menjelaskan dalam suratnya bahwa kriris juga disebabkan oleh pandemu Covid-19 yang membuat kunjungan turis turun drastis.
Baca Juga: Channel YouTube Windah Basudara Dihack, Semua Video Hilang!
Dengan minimnya bahkan tidak adanya turis yang ke Sri Lanka mengakibatkan uang dari pekerja asing ikut menurun drastis.
Perkara inilah yang menurut Rajapaksa dalam suratnya membuat Sri Lanka dilanda krisis selama berbulan-bulan sehingga timbul unjuk rasa anti-pemerintah.
“Adalah keyakinan pribadi saya bahwa saya mengambil semua langkah yang mungkin untuk mengatasi kriris ini,” sebagaimana isi dalam surat yang dibacakan Dasanayake dikutip Bantenraya.com dari Reuters, Sabtu 16 Juli 2022.
Baca Juga: Benarkah Era Coding di Dunia Pemograman akan Segera Berakhir? Inilah Penjelasannya
“Termasuk mengundang anggota parlemen untuk membentuk pemerintah semua partai atau persatuan,” sambung isi dalam surat.
Diketahui, Rajapaksa melarikan diri ke Singapura untuk menghindari pemberontakan rakyat kepada pemerintahan.
Diterangkan oleh Reuters bahwa Rajapaksa terbang ke Maladewa menuju ke Singapura setelah ratusan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah menduduki gedung-gedung pemerintah dan tumpah ruah di jalan-jalan Kolombo.
Baca Juga: Pemotor Ini Terobos Acara Tahlilan di Jakarta Selatan, Barisan Makanan Warga Dilindas
Mundurnya Rajapaksa dari kursi kepresidenan membuat anggota parlemen bergerak cepat untuk memilih presiden baru yang akan menggantikan presiden lama.
Adapun proses pemilihan presiden baru yang dilakukan oleh Anggota parlemen akan berlangsung selama seminggu.
Dikutip dari Reuters, sekutu Rajapaksa Ranil Wickremesinghe maju sebagai calon presiden baru Sri Lanka.
Baca Juga: Link Streaming Friendly Match Persija VS Rans Nusantara FC, Hari Ini 16 Juli 2022
Namun menurut laporan Reuters, apabila Wickremesinghe terpilih sebagai presiden baru, kemungkinan akan timbul unjuk rasa anti-pemerintah.
Sementara dari pihak oposisi calon presiden yang akan maju adalah Sajith Premadasa.
Sedangkan calon kuda hitam adalah anggota parlemen senior partai berkuasa Dullas Alahapperuma, sebagaimana yang diterangkan oleh Reuters.
Terkait pada saat proses pemilihan presiden baru, Parlemen Sri Lanka menugaskan lebih dari 100 polisi dan personel keamanan dengan senapan yang dikerahkan di jalan menuju parlemen.***


















