BANTENRAYA.COM – Selain Ramadhan Allah SWT juga memuliakan bulan lainnya termasuk Dzulhijjah.
Jika Ramadhan Allah mewajibkan orang untuk berpuasa, maka pada saat Dzulhijjah Allah juga mewajibkan umat muslim untuk menunaikan haji bagi yang mampu.
Di samping juga, selain amalan wajib seperti haji, pada saat Dzulhijjah seseorang juga dianjurkan untuk berbuat amal salih seperti puasa dan dzikir.
Bahkan, dzikir dan puasa menjadi hal yang disunnahkan Rasulullah SAW, terutama 10 tanggal awal Dzulhijjah.
Baca Juga: 11 Link Twibbon Hari Purbakala pada 14 Juni 2022 yang ke 109 dengan Desain Kece
Selain pahala sunnah dilipatgandakan, ada banyak keutamaan bagi seseorang yang mengejerkan amalan sunah saat Dzulhiijah, yanki diampuni dosanya serta dijauhkan dari siksa neraka sebagaimana juga keutamaan saat Ramadhan.
Dikutip BantenRaya.Com dari portal Islam.NU.or.id pada Senin 13 Juni 2022, sebagian ulama termasuk Imam Nawawi Banten meriwayatkan dalam kitabnya Al Adzkar.
Amalan berdzikir 10 hari awal Dzulhijjah disunnahkan dibandingkan hari lainnya. Terlebih pada hari 9 atau hari Arafah.
Baca Juga: Stok Obat Menipis, Kasus Penyakit Mata dan Kuku di Kabupaten Serang Terus Meluas
Imam An-Nawawi menjelaskan:
واعلم أنه يستحب إكثار من الأذكار في هذا العشر زيادة على غيره ويستحب من ذلك في يوم عرفة أكثر من باقى العشر
Artinya, “Ketahuilah bahwa disunnahkan memperbanyak zikir pada sepuluh awal Dzulhijjah disbanding hari lainnya. Dan di antara sepuluh awal itu memperbanyak zikir pada hari Arafah sangat disunnahkan.”
Disisi lain, dalam Al Quran Surat Al Anam ayat 28 disampaikan juga:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
Artinya, “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan…..” (Surat Al-An’am ayat 28).
Baca Juga: Keluhkan Jalan Rusak, Warga Kasemen Iri dengan Jalan Kabupaten Serang yang Mulus Sampai Pegunungan
Iman Nawawi Banten juga meriwayatkan sebuah hadist dari Ibnu Abbas, As-Syafi’i, dan jumhur ulama, dalam memahami bahwa kata ayyamam ma’lumat dalam Al Anam tersebut ada pada 10 hari pertama Dzulhijjah.
Selain itu, dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
Artinya, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR Ahmad).
Selanjutnya, Rasulullah juga menyampaikan berbagai keutamaan puasa Dzulhijjah bagi yang mengerjakan.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Dilipatgandakan pahala
Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. Rasulullah bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
2. Penghapusan dosa
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
3. Hari pembebasan dari siksa neraka
Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya.
Rasulullah bersabda:
Artinya: “Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim). *
 
			


















