BANTENRAYA- Pandemi Covid-19 di China belum berakhir sepenuhnya.
Pemerintah setempat masih memberlakukan berbagai ketentuan termasuk PPKM.
Kepada mereka yang melanggar PPKM pun diberikan sanksi tegas.
Bahkan gara-gara seorang pria di Beijing yang melanggar PPKM, maka pemerintah setempat memutuskan melakkan karantina terhadap ribuan tetangganya.
Pemerintah Beijing sebelumnya memerintahkan ratusan ribu warganya untuk tetap berada di rumah selama 5 pekan terakhir demi membatasi wabah Corona terbesar yang terdeteksi sejak awal pandemi.
Baca Juga: Momen Haru Ridwan Kamil Peluk Heinrich, Warga Lokal Bern Swiss, yang Menolong Putri Ridwan Kamil
Namun, pada 20 Mei 2022, seorang pria bermarga Sun yang berusia 40 tahun dinyatakan tidak mematuhi aturan wajib isolasi yang diberikan kepadanya setelah dia mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan yang dianggap ‘berisiko tinggi’.
“Selama masa isolasi di rumah, dia pergi keluar berkali-kali dan berjalan-jalan di lingkungan sekitarnya,” kata pihak kepolisian Beijing, Pan Xuhong dikutip banten raya via Pikiran-Rakyat.com dari Hong Kong Free Press pada 31 Mei 2022.
Sun dan istrinya belakangan ini dinyatakan positif Covid-19 sehingga mendorong pemerintah setempat menerapkan lockdown terhadap sekitar 5.000 tetangga pasangan tersebut dan mengirimkan 250 orang lainnya ke pusat karantina pemerintah.Kasus ini terjadi saat pembatasan Covid-19 mulai dilonggarkan di Beijing dengan otoritas setempat membuka kembali taman, museum, dan bioskop, serta menyatakan wabah telah terkendali.
Baca Juga: Momen Haru Ridwan Kamil Peluk Heinrich, Warga Lokal Bern Swiss, yang Menolong Putri Ridwan Kamil
China terikat pada strategi nol-Covid yang mengharuskan lockdown ketat, tes Corona massal, dan masa karantina yang panjang untuk menghilangkan klaster kasus yang muncul.
Ada hukuman berat bagi siapa saja yang melanggar aturan pembatasan Covid-19. Atas pelanggaran yang dilakukannya, Sun kini tengah diselidiki oleh kepolisian setempat.
Klaster Covid-19 yang dipicu varian di Beijing telah mencapai lebih dari 1.700 kasus sejak akhir April 2022. Jumlah kasus Covid-19 di Beijing tercatat menurun tajam dalam seminggu terakhir.
“Tidak ada kasus baru yang ditemukan di tengah masyarakat (di luar pusat karantina) selama dua hari,” kata juru bicara pemerintah Beijing, Xu Hejian.
Ia juga mengatakan bahwa situasi Covid-19 saat ini di Beijing sudah mulai membaik. Namun, rantai penularan masih belum terputus.
“Situasinya stabil dan membaik. Tapi risiko penularan kembali masih ada,” katanya menambahkan.
Sementara ini, sekolah masih tetap ditutup dan memerlukan tes negatif Covid-19 untuk memasuki fasilitas umum, termasuk supermarket.
Baca Juga: 1 Juni Tanggal Merah? Berikut Daftar Hari Libur Nasional Sepanjang 2022
Beijing telah melaporkan 12 kasus baru Covid-19 per Senin, 30 Mei 2022. Sementara itu, Shanghai melaporkan 66 orang yang terinfeksi. (Hilmy Farhan/pikiranrakyat.com)