BANTENRAYA.COM – Moderasi beragama di Indonesia sudah menjadi wacana lama dari kalangan intelektual maupun dari kalangan para ulama.
Namun dalam realitasnya, wacana moderasi agama sangat sulit diterapkan dalam kehidupan kenegaraan.
Dikutip bantenraya.com melalui situs Majelis Ulama Indonesia yang ditulis Andy Hadiyanto sebagai Sekretaris Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI mengatakan konsep wacana moderasi agama merupakan konsep yang indah secara teoritis namun rumit dalam implementasinya.
Lebih menarik lagi, menurut Andy Hadiyanto istilah moderasi atau al-wasathiyah menjadi klaim semua pihak yang bergerak dalam dakwah untuk menarik perhatian umat.
Baca Juga: 3 Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Ramadhan yang Perlu Diketahui Umat Islam
“Penggunaan konsep moderasi yang ditafsirkan secara beragam secara tidak langsung justru memperburuk citra moderasi dan menjatuhkan marwahnya sebagai substansi ajaran Islam yang hanif,” ungkap Andy Hadiyanto.
Berpijak dari realitas yang terjadi, Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia (HLNKI-MUI) telah menyelenggarakan forum dialog ulama Internasional.
Penyelenggaran forum dialog bersama ulama Internasional dalam rangka membahas konsep dan implementasi moderasi beragama yang tepat dalam konteks Indonesaia dan global abad 21.
“Forum dialog internasional yang pertama digelar pada Selasa, 22 Februari 2022 lalu dengan menghadirkan 10 orang ulama dari Ukrania dan 40 ulama, cendekiawan, dan tokoh agama Indonesia,” ujar Andy.
Baca Juga: Profil Doni Salmanan yang Jadi Tersangka Kasus Quotex, Lulusan SD yang Dijuluki Crazy Rich Bandung
Sementara itu hadiri pula para narasumber dari Ukrania, yaitu Syekh Muhammad Mamutov, imam umat Islam Kota Zaporizhya dan Wakil Mufti, Syekh Arifov Seyran Presiden Kongres Umat Islam Ukrania.
Anggota Dewan Fatwa dan Penelitian Ukrania, dan Syekh Haidar Alhaj Imam Pusat Kebudayaan Islam Kiev dan anggota Fatwa dan Penelitian Ukrania, dan lain-lain.
Dalam acara tesebut disepakati lima poin terkait implemantasi moderasi agama dalam upaya mencegah koflik dan membangun harmoni dalam kehidupan bernegara.
Adapun lima poin yang dihasilkan dalam acara tersebut mengenai implemantasi moderasi agama, adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Innalillahi Hilman Lupus Meninggal Dunia
1. Moderasi agama adalah pemahaman dan pengalaman agama yang menghindari konflik dan mengedepankan semangat persaudaraan dan kesatuan kemanusian.
2. Moderasi beragama senantiasa menggerakakkan seluruh elemen masyarakat umumnya dan khususnya para pemimpin Negara di dunia, untuk menjunjung tinggi dan menghormati nilai-nilai keadilan, persatuan, kesatuan, dan kemanusiaan.
3. Para ulama, dai dan tokoh agam menjadi penggerak moderasi agama hendaknya menyebarluaskan Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi semesta alam.
4. Mengedepan upaya-upaya dialogis dan masyawarah yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, toleransi, kemanusiaan, dan anti kekerasan.
5. Menghidupkan spirit Islam sebagai inspirasi peradaban.
Inilah lima implementasi moderasi beragama yang telah MUI sepakati bersinergi dengan ulama Ukraina.(***)