BANTENRAYA.COM – Untuk kamu yang lahir di generasi 90-an, mungkin akan sedikit merasa betapa bedanya kegiatan puasa di ramadhan zaman sekarang dan di ramadhan zaman dulu saat kamu kecil.
Pasalnya, ada banyak sekali kenangan puasa pada generasi 90-an, yang sangat seru untuk dijalankan dan pastinya bikin rindu hingga tertawa sendiri, jika diingat-ingat kembali.
Pada saat ini, di zaman sekarang lebih memilih bermain gadgetnya dibanding bermain keluar rumah. Salah satu pemicu mengapa kegiatan puasa generasi 90-an sudah tidak lagi dilakukan, bisa jadi karena hadirnya teknologi.
Baca Juga: Apakah Boleh Mengucapkan dan Merayakan Hari Valentine dalam Islam, Begini Penjelasan MUI
Hal tersebut terlebih, anak-anak zaman sekarang akan lebih memilih bermain gadgetnya. atau bisa dibilang mabar (main bareng) secara online di rumah sambil ngabuburit, ketimbang jalan-jalan sore bersama teman-teman.
Mungkin saat ini anak generasi 90-an, sudah beranjak dewasa, atau bahkan mungkin sudah menikah dan memiliki anak.
Sehingga, tidak memungkinkan lagi untuk melakukan beberapa kegiatan puasa yang zaman dulu, sangat seru dan menyenangkan ini.
Baca Juga: Daftar 5 Calon Kabupaten Baru Di Provinsi Banten
Namun, para generasi 90-an, pasti akan berharap, jika kegiatan-kegiatan seru generasi 90-an saat puasa, bisa dilakukan anak-anak zaman sekarang bukan?
Hal itu sepertinya sudah tidak mungkin terulang, dari pada memusingkan hal yang tidak mungkin dilakukan anak zaman sekarang untuk mengulangi hal kegiatan pada zaman generasi tahun 90-an.
Bantenraya.com memberikan rangkuman pengalaman berpuasa saat bulan ramadhan pada zaman generasi tahun 90-an.
7 Kenangan Puasa Bulan Ramadhan Generasi 90-an:
1. Isi Buku Kegiatan Ramadhan dan Minta Tanda Tangan Imam Tarawih
Nah, kenangan puasa generasi tahun 90-an yang pertama bikin rindu adalah isi buku kegiatan ramadhan dan minta tanda tangan imam tarawih.
Biasanya, anak sekolah akan diberikan buku khusus ramadhan, dan mengisinya sampai ramadhan usai.
Baca Juga: Daftar 5 Calon Kabupaten Baru Di Provinsi Banten
Kegiatan yang harus dilakukan dan dicatat di buku tersebut, mulai dari kegiatan salat lima waktu, puasa, baca Al-quran surat pendek, salat tarawih beserta tanda tangan imamnya sesuai tanggalnya.
Mungkin kamu sendiri dulu pernah merasakan hal itu, betapa malasnya mengisi buku ramadhan ini. Bahkan, hingga lupa mengisinya ketika kamu ingat bahwa ramadhan sebentar lagi akan selesai. Betul kan?
Hal itu biasanya sih, rajinnya cuma bisa bertahan sampai sekitar 15 hari, dan setelahnya, kamu malas ikut tarawih, dan menuju masjid semakin lama semakin sepi. Ayo ngaku? yang pernah malas isi buku ramadhan dan salat tarawih.
Baca Juga: Soal Isu Pacaran Amanda Manopo dengan Mischa Chandrawinata, Billy Syahputra Angkat Bicara
2. Nonton Program Religius Favorit di TV Sambil Ngabuburit Menjelang Buka Puasa
Mungkin kenangan selanjutnga saat puasa dibulan ramadhan generasi tahun 90-an yang tak kalah seru adalah nonton program religius favorit di televisi.
Biasanya, program religius ini berupa sinetron, dan juga animasi yang hanya tayang selama bulan ramadhan, atau dibuat spesial khusus bulan ramadhan.
Baca Juga: Banyak DiKeluhan Warga, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Perluas Akses Layanan Daring
Tetapi tidak seperti sinetron pada umumnya, sinetron bertema religius ini, bisa mengajarkan penontonnya untuk melakukan kegiatan, yang bermanfaat dan berpahala selama ramadhan. Misalnya seperti menunaikan zakat, membantu orang tua meski sedang puasa, mengaji, dan lain sebagainya.
Pasti kamu tau dengan program religius yang dulu menjadi favorit untuk ditonton mulai dari Lorong Waktu, Bajaj Bajuri Spesial Ramadhan, Para Pencari Tuhan, Kiamat Sudah Dekat, Rahasia Ilahi dan masih banyak lagi.
Untuk versi kartun animasinya, mungkin seperti program Tsubasa, Hachi Lebah, Samurai X, Slum Dunk Basket Ball dan lain-lain.
Baca Juga: Apakah Boleh Mengucapkan dan Merayakan Hari Valentine dalam Islam, Begini Penjelasan MUI
Kira-kira apa program religius dan kartun animasi favoritmu dulu?
3. Ikut keliling Kampung untuk Membangunkan Orang Sahur
Untuk kamu para laki-laki generasi tahun 90-an, sepertinya belum afdol jika belum pernah ikut keliling kampung atau komplek, untuk membangunkan sahur para umat islam sekelilingnya.
Kegiatan ini mungkin akan menjadi kenangan puasa generasi 90-an. Terlebih lagi yang paling asik dan seru yaitu karena kamu harus lebih dulu bangun tidur, atau bahkan begadang hingga pagi dilanjut dengan sholat subuh dan bermain.
Baca Juga: Jawab Keluhan Warga, Disdukcapil Pemkab Tangerang Perluas Akses Layanan Masyarakat lewat Daring
Tidak perlu menggunakan barang-barang berat, cukup membawa kaleng bekas biskuit, galon kosong, hingga ember, kamu sudah bisa ikut membangunkan sahur keliling kampung atau komplek pemukiman.
Setelah keliling kampung, biasanya kamu sahur bareng teman-teman mu dan bercandaan sambil menunggu waktu salat subuh tiba, hingga setelahnya bermain petasan, bermain bola ataupun bermain PlayStation 1 atau 2 bersama.
4. Main Petasan dan Kembang Api Setelah berbuka, Tarawih atau Sholat Subuh
Meski kegiatan ini juga bisa dilakukan kapan saja, namun kenangan puasa generasi 90-an yang satu ini seperti wajib dilakukan, setelah berbuka, dan menunggu waktu salat tarawih tiba atau setelah sholat subuh. Ya, main petasan bersama teman-teman.
Baca Juga: Ini tanggapan Wijin Setelah Dirumorkan Jalin Asmara dengan Tamara Dai
Biasanya, anak generasi tahun 90-an akan berkumpul di halaman masjid, sesaat setelah berbuka dan main petasan. Untuk anak perempuan, mungkin hanya berani main kembang api, yang tidak menimbulkan suara keras ataupun ledakan.
Biasanya para anak generasi tahun 90-an, beberapa anak sudah ada yang mengoleksi berbagai macam jenis petasan, untuk dimainkan bersama temannya.
Mulai dari petasan korek, petasan air mancur, petasan gangsing, petasan banting, dan masih banyak lagi. Kalau kamu pernah koleksi petasan jenis apa?
5. Bolos Tarawih dan Malah Perang Sarung
Nah, namanya juga anak-anak dizamannya, mungkin titik mengasikan ketika bulan ramadhan adalah bermain bersama teman-teman, dan akan menjadi kenangan puasa bulan ramadhan generasi tahun 90-an yang paling dirindukan. Kenangan puasa tersebut tidak lain adalah bermain perang sarung dan bolos salat tarawih.
Dari rumah sih, izinnya mau salat tarawih, namun apalah dikata. Pada saat sudah bertemu teman-teman, malah jadi main perang sarung di halaman atau di dalam area masjid.
Baca Juga: Jawab Keluhan Warga, Disdukcapil Pemkab Tangerang Perluas Akses Layanan Masyarakat lewat Daring
Hal tersebut memang bisa memicu keributan dan kebisingan, yang bisa memancing amarah para orang tua yang tau jika itu anaknya. Kocak bukan hehe.
Tetapi, hal ini lah yang nantinya akan paling dirindukan oleh para generasi tahun 90-an. Coba, jika di halaman masjid saat ini tidak ada anak-anak yang bermain. Mungkin terlihat seperti salat berjamaah biasa bukan? Hehe
6. Bermain Bola Setelah Sholat Subuh atau Bermain PlayStation 1 atau 2 pada zamannya
Tentu kalian tahu tentang Ngabuburit sebelum waktunya, nah anak zaman generasi tahun 90-an pasti tau setelah sholat subuh banyak sekali yang ingin bermain bola, perang petasan, maupun bermain playstation bersama.
Hal ini memang yang dibilang ngabuburit kepagian atau belum waktunya, yang mengakibatkan kemungkinan bocor puasa atau belum waktunya buka puasa sudah sangat berdahaga.
Baca Juga: Apakah Boleh Mengucapkan dan Merayakan Hari Valentine dalam Islam, Begini Penjelasan MUI
Tetapi namanya juga anak-anak hal ini tetap dilakukan secara rutin hingga orang tua pun geram bukan kepalang dengan hal ini. Hayo siapa yang pernah seperti ini?
7. Berburu Takjil Favorit di Pasar Tradisional atau Dijalan Raya Sambil Ngabuburit
Nah, kenangan puasa bulan ramadhan generasi tahun 90-an yang mungkin masih ada hingga sekarang adalah berburu takjil. Meski kegiatan ini masih dilakukan, entah mengapa keadaannya tidak seramai dan sedamai zaman dulu ya? Apa kamu juga merasakan hal yang sama? hehe
Namun sayangnya di tengah pandemi Virus Corona seperti ini, membuat kamu tidak sebebas untuk berburu takjil, yang kamu inginkan.
Baca Juga: Terbaru! Penggalan Lirik Balasan Lagu Aku Bukan Jodohnya dari Nabila Maharani
Bahkan, beberapa takjil favoritmu dulu, sekarang sudah jarang ditemukan bahkan sudah tidak ada, dan digantikan dengan makanan atau minuman hits kesukaan para milenial.
Sebut saja kue-kue tradisional seperti kue lupis, rambut nenek (gulali), surabi, es selendang mayang, es loder, dan masih banyak lagi takjil zaman dulu yang saat ini, sudah jarang ditemukan. Apa takjil favorit kamu?
Nah, itu dia beberapa kenangan puasa generasi 90-an, yang salah satunya mungkin masih dilakukan hingga saat ini. Bagaimana, kalau kamu sendiri, rindu melakukan kegiatan apa ketika puasa zaman dulu?
Banyak sisi baik dari kegiatan puasa zaman dulu di balik keseruan kegiatan puasa zaman dulu, yang sering dilakukan generasi 90-an, ternyata memiliki sisi baik yang bisa di pelajari loh.
Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN 2022 Dibuka Hari Ini, Perhatikan Hal Ini Sebelum Daftar
Mulai dari bersosialisasi dengan teman-teman, memiliki banyak teman, belajar jujur ketika mengisi buku ramadhan, yang tentunya kamu jadi rajin ikut salat tarawih di masjid, dan masih banyak lagi pelajaran baik, yang bisa diambil.
Itulah sedikit artikel ulasan dulu vs sekarang pada zaman generasi tahun 90-an dibandingkan zaman sekarang, yang sangat berbanding terbalik saat ini.***