BANTENRAYA.COM – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berhasil menciptakan plastik anti bakteri yang diberi nama Tirtayasa Plastik disingkat T-plast.
Ciptaan plastik anti bakteri tersebut merupakan hasil program matching fund Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Penciptaan plastik anti bakteri ini sangat bermanfaat terutama untuk pelaku UMKM yang produknya terbuat dari bahan bahan makanan, yang memiliki daya tahan tidak lama.
Baca Juga: Wasit Dianggap Tidak Adil, Indonesia Dirugikan Pada Leg 1 Semifinal AFF 2020.
Ketua kegiatan Rudi Hartono mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian ke lima dari enam kegiatan dalam program matching fund.
Pengembangan produksi komersial plastik anti bakteri berteknologi nanokomposit berbahan baku polietilen, untuk meningkatkan umur simpan produk pangan dan pasca panen.
“Program ini dirancang untuk meningkatkan kemanfaatan dan relevansi, sekaligus menyelaraskan pengembangan ilmu dan teknologi yang terjadi di perguruan tinggi,” ujarnya.
“Agar selaras dengan pemenuhan kebutuhan atau pemecahan permasalahan dunia usaha dunia industri dan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Kabar Duka, Mbah Minto Gagal Mudik Dikabarkan Meninggal Dunia
Ia menambahkan, kegiatan tersebut melibatkan 50 mahasiswa lintas program studi dan 30 UKM untuk dijadikan contoh produk penggunaan T-plast.
Sementara itu, Rektor Untirta Prof Fatah Sulaiman menyampaikan, produk rekayasa material plastik anti bakteri menjelaskan bahwa produk T-plast yang dihasilkan oleh tim peneliti Untirta merupakan hasil kerja dalam tridarma perguruan tinggi.
Tentunya yang dilandasi oleh nilai nilai JAWARA yakni, Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan akuntabel.
Baca Juga: Belum Selesai Dibangun, Jembatan Bogeg di Kota Serang Sudah Dibuka Untuk Umum
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa penciptaan produk ini juga telah sesuai dengan amanah presiden sewaktu meresmikan Kampus Sindangsari.
Disampaikannya, Untirta harus menjadi menara air yang memberikan kesejukan dan pencerahan bagi pengembangan masyarakat, khususnya di wilayah Banten dan Indonesia umumnya.
Prof Fatah juga mengungkapkan hilirisasi riset ini adalah hasil dari kerjasama, sinergi dan kolaborasi antara Untirta, PT. Chandra asri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.
Baca Juga: Komplotan Pencuri Barang Milik Keluarga Pasien RS Hermina Ciruas Ditangkap
“Tim yang bergerak dibawah koordinasi ibu Dr. Eka Sari telah membuktikan inovasi tiada henti dimasa pandemi. Riset kita lakukan disupport oleh PT Chandra Asri Petrochmical dan Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Banten,” katanya. ***