BANTENRAYA.COM – Walikota Serang Budi Rustandi menggelar tasyakuran, doa bersama sekaligus santunan anak yatim di Masjid Al Madani Pemkot Serang, Kota Serang, Jumat 28 November 2025.
Tasyakuran, doa bersama dan santunan anak yatim dalam rangka merayakan Milad ke 46 tahun Budi Rustandi.
Acara santunan anak yatim dihadiri oleh Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia, Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin, para pejabat Pemkot Serang, dan mengundang sejumlah tokoh ulama Kota Serang.
BACA JUGA: Strategi Baru Sharp Hadirkan Karakter Ikonik Jepang untuk Perkuat Pasar
Walikota Serang Budi Rustandi mengatakan, tasyakuran, doa bersama dan santunan kepada anak-anak yatim kebiasaanya yang sudah dilakukan sejak jadi anggota DPRD Kota Serang.
“Kebiasaan saya sejak saya jadi anggota dewan, setiap ulang tahun saya berbagi santunan anak yatim,” ujar Budi, kepada Bantenraya.com.
Ia menjelaskan, pemberian santunan kepada anak-anak yatim untuk meminta berkah dari Allah SWT.
“Karena ini bagian dari pada meminta doa agar saya diberikan kesehatan, panjang umur, dimudahkan segala urusan saya dalam memimpin dan memajukan Kota Serang,” ucap dia.
Budi menyebutkan, jumlah anak yatim yang diberikan santunan mencapai seribuan orang.
“Jumlahnya 1.000 anak yatim,” sebutnya.
Ia menjelaskan, perayaan tasyakuran, doa bersama dan santunan kepada anak-anak yatim bukan menggunakan dana APBD Kota Serang.
“Ini semua bukan pakai duit APBD ini dari pribadi saya semua, karena ini benar-benar dari badan saya sendiri,” tegas Budi.
Budi mengakui sebagai manusia biasa dirinya juga tidak luput salah, khilaf dan dosa.
“Dari doa anak yatim itu insya Allah apa yang menjadi doa-doa kita semua, khususnya pribadi saya semoga dikabulkan oleh Allah SWT,” harap dia.
Ia berharap dengan usianya yang genap 46 tahun, maka dirinya sudah tidak muda lagi, sehingga ke depan di sisa umurnya harus melakukan introspeksi diri.
“Tentunya dengan bertambahnya umur saya ini sebagai pengingat saya secara pribadi bahwa ulang tahun itu bukan nambah muda tapi nambah umur , berarti kita harus mengingat kematian, diri sendiri untuk berintrospeksi bagaimana ke depannya kita bisa menjadi manusia lebih baik lagi dan tentunya bermanfaat untuk bangsa dan negara,” tandasnya. ***
















