BANTENRAYA.COM – Mobil hybrid Toyota semakin hemat bensin dan rendah emisi dengan efisiensi hybrid engine Toyota yang ttinggi.
Selain penggunaan mesin yang menekan penggunaan bahan bakar bensin dan rendah emisi, penggunaan material lokal yang tinggi juga membuat mobil hybrid Toyota yang memperoleh insentif PPnBM sebesar 3 persen.
Mobil yang mendapat insentif pajak dari pemerintah itu adalah duo produksi lokal, yakni Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV tahun produksi 2025.
Dikutip dari Pressroom Toyota Indonesia, efisiensi mesin hybrid Toyota itu dimulai dari Toyota Hybrid System (THS) Gen-1 hingga sekarang sudah memasuki generasi ke-5 yang dipakai oleh Kijang Innova Zenix HEV.
BACA JUGA: Bawa 24 Paket Sabu Dalam Rokok, Pemuda asal Kota Serang Ditangkap Satresnarkoba Polres Serang
Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi mesin supaya dapat menekan emisi semaksimal mungkin.
Di Indonesia, rekam jejak mobil hybrid Toyota dimulai sejak kehadiran Toyota Prius di tahun 2009.
Dalam kurun waktu tersebut, Toyota mengembangkan teknologi hybrid yang dapat beroperasi dengan baik di Indonesia dan sesuai kebutuhan mobilitas pelanggan tanpa perlu mengubah gaya hidupnya.
Alasan Mobil Hybrid Toyota Hemat Bensin dan Rendah Emisi
1. Mesin Atkinson Cycle yang Lebih Efisien
Toyota memilih Atkinson cycle dengan prinsip kerja yang sedikit berbeda namun signifikan manfaatnya dalam meningkatkan efisiensi mesin ketimbang Otto cycle mesin ICE pada umumnya.
BACA JUGA: XLSmart Tawarkan Bundling dengan iPhone 17 Series dengan Kuota Jumbo
Secara garis besar, kedua siklus sama yakni mesin pembakaran dalam 4 siklus kerja.
Bedanya terkait kinerja katup yang mengatur masuknya BBM dan udara (katup isap) dan gas buang hasil pembakaran (katup buang) yang diatur untuk meningkatkan efisiensi mesin.
Pada Atkinson cycle, intake valve atau katup masuk tertutup lebih lambat saat langkah isap daripada siklus Otto.
Ketika piston sudah mulai bergerak ke atas untuk memulai langkah kompresi, katup masuk masih membuka yang menyebabkan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dikeluarkan lagi dari ruang bakar menuju saluran masuk.
Teknologi Dual VVT-i yang mengatur timing intake valve, membuat siklus Atkinson memiliki beberapa kelebihan dibanding siklus Otto pada ICE (Internal Combustion Engine) biasa. Semua HEV Toyota menggunakan engine jenis ini.
BACA JUGA: Dongkrak Kunjungan Wisata di Pandeglang, PHRI Gandeng UMKM
Seperti bahan bakar yang dipakai relatif lebih sedikit karena proses kompresi yang lebih pendek, efisiensi thermal mesin lebih tinggi, emisi lebih rendah akibat temperatur gas buang lebih rendah, dan menyediakan udara bertekanan pada siklus selanjutnya. Mirip prinsip kerja turbo akibat intake valve terlambat menutup.
2. Improvement pada Toyota Hybrid System
Menggunakan Series-Parallel Hybrid System, Toyota Hybrid System (THS) merupakan pengendali hybrid engine Toyota.
Pengalaman panjang mengembangkan HEV membuat THS sanggup memberikan efisiensi mesin yang secara halus dan tanpa jeda berpindah antara penggerak mesin bensin dan motor listrik.
Dari generasi ke generasi, THS meningkatkan sinergi keduanya dalam memperoleh efisiensi terbaik sehingga hemat BBM.
BACA JUGA: DBH Tambang Hanya Rp535 Juta Per Tahun, Robinsar Siapkan Kajian Maksimalkan Sektor Tambang
Sepanjang kapasitas baterai hybrid masih memadai, sistem akan memaksimalkan operasional motor listrik, khususnya dalam kondisi stop and go di jalan perkotaan.
Mesin bensin baru akan bekerja saat mobil membutuhkan tenaga lebih kuat atau kapasitas baterai berada di titik pengisian.
Mesin bensin dan motor listrik bahu-membahu menyalurkan tenaga sehemat mungkin tapi tetap optimal, seperti saat menyalip, di tanjakan, serta cruising di jalan tol.
Fitur Energy Regenerative Brake System berfungsi untuk mengubah tenaga kinetik saat pengereman menjadi energi listrik untuk mengisi daya baterai lewat motor listrik.
Sehingga, tidak ada tenaga terbuang karena energi berlebih dari motor listrik akan disalurkan untuk mengisi baterai.
BACA JUGA: Link Twibbon HUT Kabupaten Tangerang ke-393, Pasang Foto Terbaikmu
EV Mode memberikan pengalaman unik mengemudi mobil listrik yang nol emisi, senyap, dan tanpa BBM.
Bermodalkan baterai dengan kapasitas tinggi dan pengisian cepat, membuat mode EV dapat bekerja lebih lama sehingga menekan konsumsi BBM dan mereduksi emisi di taraf maksimal.
Toyota juga meningkatkan kinerja komponen-komponen untuk mendukung tercapainya efisiensi mesin.
Seperti desain motor listrik yang dibuat lebih kompak namun tambah powerful, termasuk pula pada ukuran dan kapasitas baterai supaya lebih efektif dalam menyalurkan tenaga ke motor listrik.
Bermodalkan sinergi antara berbagai teknologi terkini tersebut, Toyota mengklaim emisi mobil hybrid turun sekitar 50 persen dari versi konvensional.
Selain itu, sistem pengisian baterai yang berkelanjutan membuat pelanggan terbebas dari range anxiety lantaran daya baterai tidak akan habis di jalan. ***