BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, kembali mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk ikut Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).
Sopandi, Kepala Bidang Pendidikan Khusus pada Dindikbud Provinsi Banten menyampaikan, Program Adem memiliki dua yaitu ADEM untuk wilayah Papua dan ADEM untuk Repatriasi.
Perbedaan ADEM Papua dan ADEM Repatriasi
ADEM wilayah Papua adalah putra-putri asal Papua yang melanjutkan pendidikan menengah atas di Provinsi Banten.
Adapun jumlah peserta Program Adem sebanyak 30 orang, yang tersebar di jenjang pendidikan SMA Negeri sebanyak 15 orang, dan SMK Negeri sebanyak 15 orang, katanya, kemarin.
Sedangkan, lanjutnya, ADEM Repatriasi adalah anak-anak dari Indonesia yang orangtuanya merupakan pekerja migran di Malaysia dan Arab Saudi yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan hak pendidikannya di lokasi kerja kedua orangtuanya.
Mereka ini akhirnya melanjutkan pendidikan di Banten dengan jumlah sebanyak 100 orang, ungkapnya.
Baca Juga: Aktivis Kesehatan di Banten Kecam Pemotongan Anggaran BPJS Kesehatan
Senada disampaikan Nunung Nurhasanah, Kasi Kurikulum Pendidikan Khusus pada Dindikbud Provinsi Banten, semua biaya pendidikan, penginapan dan makan dalam Program Ade mini dibiayai oleh Pemerintah Pusat.
“Pemerintah Provinsi Banten hanya memfasilitasi dan memberikan pendidikan, penginapan dan makan yang layak,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelum peserta Program Adem ikut dalam kegiatan belajar mengajar, mereka mendapatkan pelatihan wawasan kebangsaan terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh Kodam Siliwangi.
“Setelahnya ikut pelatihan, mereka baru akan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setelah lulus, mereka bisa mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Tingggi atau Adik,” imbuhnya. ***


















