BANTENRAYA.COM – Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Serang belum siap menerapkan Artificial Intelligence (AI) dan Coding menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah pada tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah Dasar Negeri di Kota Serang belum siap menerapkan AI dan Coding karena sarana prasarananya sebagai fasilitas penunjang belum memenuhi.
Terkait belum siap menerapkan AI dan Coding ini disampaikan Kepala SD Negeri Banjarsari 5, Anton Setiabudi.
Sekadar informasi, Mendikdasmen Republik Indonesia berencana AI dan Coding menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah pada tahun ajaran 2025/2026.
Anton Setiabudi mengatakan, kurikulum AI dan Coding belum siap diterapkan di sekolahnya, karena butuh sarana prasarana penunjang untuk menerapkan kurikulum teknologi tersebut.
Baca Juga: Resahkan Masyarakat, Tiga Pelaku Aksi Premanisme Ditangkap Polres Lebak
“Kalau terkait dengan persiapan kita sebenarnya persiapannya sebatas persiapan hanya sebatas teori-teori saja,” ujarnya.
“Kalau kurikulum coding diterapkan di sekolah, kita rasa-rasanya untuk sarana prasarananya belum begitu memenuhi, karena coding itu berkaitan dengan perangkat komputer, terus terkait dengan teknologi-teknologi yang ada, terus wacananya pun terkait dengan pembelajaran mendalam itu anak dituntut lebih kreatif, anak dituntut lebih inovasi terkait dengan teknologi-teknologi yang ada, tapi sarana prasarana belum memenuhi,” ujar Anton, kepada Bantenraya.com, Jumat 9 Mei 2025.
Kendati secara sarana prasarana belum siap, ia menyambut positif penerapan kurikulum AI dan Coding jika sarana prasarana penunjangnya sudah terpenuhi, karena dituntut lebih kreatif, dan lebih inovasi.
“Kalau dengan adanya program ini kalau saya pribadi di SD Banjar Sari 5 ini menyambut dengan baik kalau benar-benar program ini diterapkan dengan fasilitas dan sarana prasarana pun dipenuhi,” ucap dia.
Anton mengaku pihaknya belum mengetahui secara jelas penerapan kurikulum AI dan Coding di Sekolah Dasar Negeri (SDN).
Baca Juga: Klaim Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Hanya Pakai Aplikasi JMO
“Kalau untuk informasi kapan diterapkannya sampai saat ini kita belum dapat surat edarannya, ataupun aturan-aturan yang bakunya terkait dengan penerapan kurikulum deep learning atau coding ini pembelajaran mendalam sampai saat ini kami belum tahu harus kapan diterapkan,” akunya.
Kata dia, siswanya belum mengetahui pembelajaran kurikulum AI dan Coding ini, karena di sekolahnya masih menggunakan kurikulum merdeka belajar.
“Masih menggunakan kurikulum yang lama, jadi menurut saya kalau kaitannya dengan coding yang sekarang siswa kalau di tingkatan SD siswa belum begitu tahu terkait dengan pembelajaran coding,” jelasnya.
Anton menegaskan, kurikulum AI dan Coding merupakan pembelajaran deep learning atau pembelajaran yang lebih mendalam.
“Dimana siswa itu lebih dituntut untuk lebih kreatif, siswa dituntut untuk lebih inovasi. Kita untuk sarana prasarana untuk menunjang semua siswa belum begitu siap,” tandasnya. ***