BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang gencar melakukan gerakan memilah sampah.
Gerakan memilah sampah dalam rangka meminimalisir sampah liar dan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.
Gerakan memilah sampah ini disampaikan Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia usai audiensi dengan Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) di Aula Wakil Walikota Serang Setda lantai 2, Puspemkot Serang, Selasa 11 Maret 2025.
Turut hadir pula mendampingi Kepala Diskominfo Kota Serang Arif Rahman Hakim.
Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia mengatakan, gerakan milah sampah ini masuk dalam program 100 hari kerja Walikota Budi Rustandi dan Wakil Walikota Nur Agis Aulia.
Baca Juga: Gelar Reses di Lebakwangi, Muhibbin Terima Keluhan Masalah Sampah Hingga Pendangkalan Sungai
“Jadi penanganan sampah ini masuk ke dalam 100 hari program kerja pertama Budi dan Agis terkait Serang Bersih,” ujar Agis, kepada Bantenraya.com.
Ia menjelaskan, gerakan memilah sampah ini salah satu solusi dalam mengurangi titik sampah liar di Kota Serang.
“Jadi kita ingin ya tidak ada lagi tumpukan sampah di Kota Serang,” ucap dia.
Agis mengaku sudah melakukan pemetaan untuk melakukan gerakan memilah sampah ini.
Ia menjelaskan, penyebab masalah sampah karena kesadaran masyarakat yang masih rendah.
“Karena memang masyarakat masih belum banyak yang mau milah sampah,” jelasnya.
Menurut Agis, sampah berubah menjadi bahan baku atau sampah berubah namanya bukan lagi sampah ketika dipilah.
Baca Juga: Pemudik di Terminal Pakupatan Serang Diprediksi Tak Seramai Tahun Lalu
“Jadi kalau misalkan sudah dipilah, ya berubah namanya itu bukan sampah. Namanya jadi bahan baku kertas, plastik, organik, dan segala macam. Nah, makanya ini akan kita gencarkan terkait tentang gerakan pilah sampah,” tegas Agis.
Gerakan memilah sampah akan digencarkan mulai dari lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Serang, RT RW, hingga sekolah.
“Itu kita akan masifkan mulai dari tingkatan OPD sampai ke tingkatan yang paling terkecil di RT RW, bahkan sekolah. Nanti ada bank sampah.
Nah, ini yang akan kita gencarkan supaya nanti masyarakat itu mau milah sampah,” bebernya.
Agis menerangkan, pengangkutan sampah yang sudah dipilah akan masifkan melalui bank sampah.
“Pertama memang selain di tingkatan RT RW, nanti kita akan dorong ke tingkatan sekolah SD, SMP, hingga SMA, supaya dari tingkatan paling kecil tuh ya di SD SMP SMA itu, jadi memang dia punya habit mau milah sampah,” tandasnya. ***