BANTENRAYA.COM – Nastar adalah kue kering dari adonan tepung terigu, mentega dan telur yang diisi dengan selai nanas.
Hal tersebut disampaikan Wida saat menjadi pembicara dalam kegiatan Kelas Pemustaka yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten.
Menurutnya, seiring berjalannya waktu, selai kue nastar tidak hanya nanas, namun juga strawberi, coklat, blueberi dan lain-lain.
Baca Juga: XL Axiata Bersama Kementerian PPPA Berdayakan Perempuan Warga Binaan Lapas
Hal ini dikarenakan bahan tersebut semakin mudah dijumpai di Indonesia, berbeda dengan zaman dahulu.
Wida menjelaskan, Nastar berasal dari Bahasa Belanda yaitu ananas yang artinya nanas dan taart yang artinya kue. Jadi kalau kedua kata tersebut digabungkan ananastaart memiliki arti kue dengan isi nanas.
Tentu saja, lanjutnya, sangat sulit untuk orang Indonesia menyebut kata ananastaart, sehingga lebih mudah menyebut nastar untuk kue dengan isi selai nanas.
Baca Juga: 61 PNS dan 11 APH Melanggar Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polda Banten
Masih dijelaskan Wida, Nastar pertama kali dikenal masyarakat Indonesia pada zaman kolonial Belanda.
Pada saat itu, nastar adalah kue untuk kalangan bangsawan yang disajikan pada perayaan-perayaan penting.
“Resep untuk kue nastar ini terinspirasi dari olahan pie ala Belanda, yang dibuat dalam loyang-loyang besar dengan isian selain blueberi, apel, atau stroberi,” katanya, kemarin.
Baca Juga: Spoiler Drakor Kick Kick Kick Kick Episode 7 Sub Indo: Usaha Ji Won Rekrut Young Sik
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Perpustakaan Tunul Lasniatin menyampaikan, jumlah peserta yang hadir sebanyak 40 orang yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Kegiatan ini untuk membahas tentang ekonomi kreatif kuliner dan teknik pemasarannya.
Ia mengaku, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para pelaku ekonomi kreatif kuliner dalam mengembangkan usaha mereka.
Adapun tujuannya adalah meningkatkan kemampuan para pelaku ekonomi kreatif kuliner dalam mengembangkan usaha mereka; membagikan pengetahuan tentang teknik pemasaran yang efektif untuk usaha kuliner dan membangun jaringan dan kerjasama antara para pelaku ekonomi kreatif kuliner.
“Saya berharap acara ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para pelaku ekonomi kreatif kuliner. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk belajar, berbagi, dan membangun jaringan,” harapnya.***