BANTENRAYA.COM – Kota Serang tidak akan gelap dan bau sampah lagi.
Walikota Serang Budi Rustandi bakal menjadikan Kota Serang Menyala dan Kota Serang Bersih.
Kota Serang Menyala dan Kota Serang Bersih adalah dua program 100 hari kerja era kepemimpinan Budi Rustandi – Nur Agis Aulia sebagai Wakil Walikota Serang.
Baca Juga: Harumkan Nama Indonesia di Singapura, Penyanyi Cilik Asal Serang Syifa Kusuma Raih Silver Award
Budi Rustandi mengatakan, Kota Serang Menyala dan Kota Serang Bersih masuk agenda program 100 hari kerja Budi – Agis saat kampanye.
Tak hanya itu, bantuan mebeler sekolah termasuk program 100 hari kerjanya, karena banyak sekolah di Kota Serang yang tidak memiliki mebeler.
“Itu akan saya laksanakan sesuai dengan janji kampanye saya,” ujar Budi, dihubungi Bantenraya.com, Kamis 20 Februari 2025.
Baca Juga: Buruan Daftar! Magenta PT Perkebunan Nusantara III Batch 1, Terbuka untuk Mahasiswa Aktif D4 dan S1
Selain itu dalam 100 hari kerjanya, Budi juga akan melakukan assesment terhadap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Serang. Hal itu dilakukan agar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksinya).
“Tentunya harus tegak lurus kepada Walikota. Karena yang dilakukan Pak Prabowo juga sejarah bupati walikota dilantik oleh presiden. Dan saya juga harus sama menyamakan persepsi terkait dengan program visi misi Pak Prabowo,” katanya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kota Serang yang sudah mendukung, memberikan kepercayaan, amanah kepadanya untuk memimpin Kota Serang dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga: Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Terbuka untuk Putra dan Putri Indonesia Lulusan SMA hingga S2
“Tentunya setelah saya pulang dari retret kepala daerah, saya akan laksanakan 100 hari program kerja Kota Serang,” ujar dia.
Budi menegaskan, dalam masa kepemimpinannya selama lima tahun ke depan tidak ada lagi istilah “Matahari Kembar” di Pemkot Serang.
“Jadi di Kota Serang ini in syaa Allah tidak ada lagi matahari kembar, yang mana itu bisa membuat tidak kondusif baik ASN atau pun kepala daerah. Jadi intinya semua harus tegak lurus mataharinya tetap satu,” tegas Budi. ***



















