BANTENRAYA.COM – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kota Cilegon terus mendorong geliat pertumbuhan bisnis pengrajin batik asli Kota Cilegon.
Beberapa langkah dilakukan secara konsisten diantaranya pembinaan, promosi dan fasilitasi memperoleh Hak Kekayaan Intelektual, khususnya hak merek.
Kepala Dinkop UKM Kota Cilegon Didin S Maulana menjelaskan, untuk hak merek tersebut sama dengan merek produk milik UKM, bukan pada hak paten corak atau hak ciptaan batiknya.
Baca Juga: Nol Kasus Rabies Selama 14 Tahun, Provinsi Banten Raih Penghargaan dari Kementerian Pertanian
“Ini hak paten mereknya bukan corak batiknya (hak cipta-red) yah. Sama dengan produk UMKM merek produknya,” katanya, Kamis (3/10).
Dijelaskan Didin, batik hasil karya para pengrajin Kota Cilegon tersebut banyak digandrungi masyarakat. Sebab, selain desainnya bagus, harganya juga murah.
“Biasanya mereka (pengrajin batik-red) mendapat pesanan dengan motif dan model sesuai permintaan pelanggan atau kustom. Batiknya banyak disukai semua kalangan, baik pejabat pemerintah, anak muda maupun masyarakat umum,” jelasnya.
Baca Juga: 600 Nisan Makam Acak-acakan, Pembangunan Waduk Karian Masih Menyisakan Masalah
Namun, papar Didin, untuk bisa lebih luas, maka pihaknya juga memberikan pembinaan untuk pemasaran kepada para pengrajin batik.
“Mereka (Para pengrajin batik-red) sering juga ikut acara di luar kota sebagai sarana promosi. Mudah-mudahan bisnis pengrajin batik di Kota Cilegon terus maju dan berkembang,” ujarnya.
Disisi lain, tegas Didin, pihaknya juga akan menyiapkan marketplace atau platform jual beli digital khusus untuk produk asli Kota Cilegon.
Baca Juga: Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang ke-498, Disporapar Bakal Gelar Tarkam Hingga Fun Run
“Kami akan buatkan, sehingga nanti jangkauan bisa lebih luas dengan marketplace,” ujarnya.
Selain batik, papar Didin, sudah sebanyak 335 UMKM yang dibantu dinas untuk mendapatkan fasilitas dengan rincian 67 halal reguler, 90 uji umur simpan, 13 BPOM dan 165 Hak Kekayaan Intelektual (Haki).
“Haki (hak merek) itu sudah 165 yang difasilitasi untuk UMKM. Termasuk untuk batik yang sekarang mereknya,” ujarnya.
Baca Juga: Ingatkan Pilih Pemimpin Tidak Coba-Coba, Pendekar Banten Dukung Andika-Nanang
Kepala Bidang UKM Dinkop-UKM Heryati menyatakan, dengan berkembangnya batik, maka akan banyak juga tenaga kerja yang terserap. Ditambah tentu saja peluang masih sangat besar.
“Tentu dimana UKM berkembang maka banyak menyerap tenaga kerja. Apalagi segmentasi batik ini terbatas dan masih sangat besar potensinya untuk berkembang,” pungkasnya.***