BANTENRAYA.COM – Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Cilegon meminta agar makan bergizi gratis tidak hanya dibagikan kepada para siswa sekolah formal saja baik umum atau madrasah.
Namun, makan bergizi gratis tersebut juga harus menjangkau sampai ke pesantren tradisional atau Pendidikan non formal.
Bahkan, para santri pondok kobong atau tradisional tersebut sangat membutuhkan, karena rata-rata adalah anak-anak dengan ekonomi menengah ke bawah.
Anggota Presidium FSPP Kota Cilegon Mustofa mengungkapkan, santri sebenarnya paling membutuhkan dibandingkan dengan siswa. Artinya, jangan sampai para santri malah diabaikan dalam program tersebut.
“Yang perlu itu malah para santri. Karena mereka sangat membutuhkan. Artinya, jangan sampai santri malah tidak dapat program tersebut, terlebih lagi santri salafi,” tegasnya, Selasa 6 September 2024.
Baca Juga: Tokoh Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis, Berharap Dilakukan Juga di Pondok Pesantren
Disisi lain, Mustofa berharap, program milik pemerintah itu bisa benar-benar tetap sasaran. Artinya, sekolah dengan siswa elite tentu jangan menjadi prioritas.
“Jangan pukul rata. Perlakuannya berbeda antara siswa kota dan desa, atau negeri dan swasta. Lalu, antara madrasah, siswa umum dan para santri. Itu harus menjadi pertimbangan penting jangan sampai mubazir makanannya,” jelasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Musthofa MK Izzudin Mukhtar menyatakan, program tersebut sangat bagus karena jelas menyentuh masyarakat.
“Sangat bagus, saya setuju. Jelas langsung menyentuh rakyat, kalau bisa jangan makan saja, kebutuhan lainnya juga,” jelasnya.
Hal sama disampaikan Tokoh Masyarakat Joni, pihaknya meminta agar pesantren menjadi salah satu entitas yang juga mendapatkan perhatian makan bergizi gratis tersebut.
Baca Juga: Jawara! Untirta Banten Kukuhkan Enam Guru Besar
“Di Kota Cilegon masih cukup banyak pesantren tradisional. Artinya pemerintah harus memberikan perhatian, jangan sampai program itu hanya untuk siswa saja,” pungkasnya. (***)



















