BANTENRAYA.COM – Puluhan hektare sawah di Lingkungan Cibeo, Kelurahan Pancalaksana, Kecamatan Curug, Kota Serang dilanda kekeringan.
Puluhan hektare sawah di Lingkungan Cibeo dilanda kekeringan, karena saat ini memasuki musim kemarau.
Selain sawah yang kekeringan, debit air dari Perumda Tirta Al Bantani Kabupaten Serang berkurang, lantaran pintu air irigasi empatnya ditutup.
Baca Juga: Pembuat Kartu Kuning di Kabupaten Serang Masih Banyak yang Gaptek
Imbasnya, puluhan hektare sawah di Lingkungan Cibeo pun terancam gagal panen.
Salah seorang petani di Lingkungan Cibeo, Sugiri mengatakan, sudah hampir dua bulan lahan sawahnya mengalami kekeringan.
“Baru setengah bulan. Nggak hujan ya udah kering. Kalau ada hujan bisa jalan kalau nggak ada hujan ya udah,” ujar Sugiri, kepada Bantenraya.com, Senin 22 Juli 2024.
Baca Juga: Target Retribusi Sampah Reguler Dinaikkan Nyaris 2 Kali Lipat, DLH Kota Cilegon: Berdasarkan Analisa
Ia menyebutkan, jumlah lahan sawahnya yang mengalami kekeringan hampir mencapai 2 hektare.
“Punya saya aja ada dua hektare,” ucap dia.
Sugiri menjelaskan, usia padi miliknya yang mengalami kekeringan bervariasi. “Ada yang baru beberapa Minggu ditanam, ada juga yang mau dipanen,” jelasnya.
Menurut dia, jika tanaman padinya kekurangan air, maka hasil panennya kurang optimal.
Baca Juga: Belum Ada Wifi, Kantor Kemenag Kabupaten Serang Sering Kosong
Belum lagi, kata Sugiri, biaya untuk bercocok tanam padi dari awal sampai ngoyos kurang lebih mencapai Rp 1,5 juta.
“Kalau ini cuma paling dua karung tiga karung jelas rugi. Umpamanya minimal 2 kuintal kan sekarang cuma Rp 400 ribu dikali 2 kuintal jadi Rp 800 ribu,” tuturnya.
“Sedangkan itu kan biayanya udah keluar Rp 1,5 juta atuh ya rugi Rp 700 ribu,” terang Sugiri.
Baca Juga: Ibu dan Anak di Serang Ditikam, Alasannya Gegara Tak Memberi Pinjaman Uang
Sugiri mengungkapkan, selama ini saat musim kemarau lahan persawahan warga Kelurahan Pancalaksana mengandalkan pasokan air dari Sukaca’i
“Selama ini sumber air dari Sukaca’i Kecamatan Baros. Sekarang Sukaca’inya dibawa oleh PDAM, jadi debit air kita berkurang,” ungkap dia.
Ia berharap pintu air 4 yang di Sukaca’i Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, agar dibuka, sehingga lahan persawahan milik warga Kelurahan Pancalaksana teraliri air.
Baca Juga: Axel VS Sandy Clash of Champions Dikaitkan dengan 2521 Artinya Apa? Ternyata Ini Maksudnya
“Keinginannya sih sebenarnya hanya pengairan doang. Kalau misalkan pintu airnya tidak ditutup, kita masih bisa bertani istilahnya pertaniannya itu berjalan bagus, dan hasilnya juga bagus,” katanya.
Sugiri mengaku belum lama ini pihaknya mendapat bantuan alat pompa air, hanya saja pompa tidak maksimal mendapatkan sumber airnya, karena musim kemarau.
“Karena kita nggak punya kali nya. Jadi susah air. Nggak punya tempat tadah air hujannya. Kita punya kolam cuma bisa ngairin berapa kotak doang,” beber Sugiri.
Baca Juga: Miss Night And Day Episode 13 Sub Indo: Gegara Ini, Ji Ung Marah Sekaligus Kecewa dengan Mi Jin?
Sekretaris Kelompok Tani (Poktan) Panca Pusaka, Kelurahan Pancalaksana, Kecamatan Curug, Kota Serang, Sabto Adhi Suprianto mengatakan, lahan sawahnya yang kekeringan mencapai puluhan hektare.
“Sawah kita kekeringan. Totalnya ada 20 hektare,” ujar Sabto, kepada Banten Raya.
Ia mengaku pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah daerah setengah tahun yang lalu.
Baca Juga: Nonton Duluan Clash of Champions Episode 7 Full Movie Lengkap dengan Jadwal Tayang: Sandy VS Axel
“Sudah bikin proposal segala. Kita sudah ngajuin proposal sekitar 6 bulan yang lalu. Kita juga sudah ngajukan ke dinas bahwa kita nggak punya aliran irigasi sama sekali,” akunya.
Sabto mengatakan, lahan sawah warga Kelurahan Pancalaksana mengandalkan air pembuangan dari Kabupaten Serang.
Jika Kabupaten Serang surut, maka lahan sawah warga Kelurahan Pancalaksana kekeringan.
Baca Juga: Ogah Menyerah, DPRD Banten Kembali Dorong DOB Cilangkahan: Mengejar Ketertinggalan!
“Karena kita nggak ada salurannya. Karena saluran kita hanya saluran cacing. Saluran cacing kemarin sudah disurvei tapi belum ada keluarnya hasilnya,” ungkapnya.
“Ini lebih parah baru seminggu sudah nggak ada air. Karena saya jadi Ketua RT juga Sekretaris Kelompok Tani dapat laporan dari warga kami tindaklanjuti,” jelasnya.
Ia bersama para petani di Kabupaten Serang akan bekerjasama untuk meminta penjelasan perihal air di irigasi pintu 4 Sukaca’i, Kecamatan Baros.
Baca Juga: 10 Keunikan Desain Yamaha Fazzio Hybrid Connected, Skutik Stylish Simple serta Modern
“Tadi siang ini kita ke irigasi, airnya penuh banyak, tapi pintu air yang arah ke kita ini terkunci,” katanya.
“Jadi mau minta istilahnya perhatian sama menteri pengairan. Istilahnya petugasnya. Kenapa wilayah untuk wilayah kita itu tidak dibuka,” katanya. ***

















