BANTENRAYA.COM – Salah satu keutamaan Hari Raya Idul Adha adalah datangnya pelaksanaan puasa arafah.
Puasa arafah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan menjelang Idul Adha dan memiliki keutamaan yang dahsyat.
Dinamakan puasa arafah karena ibadah ini dilaksanakan bertepatan dengan waktu wukuf di Arafah bagi mereka yang melaksanakan haji.
Baca Juga: Harga Tiket Nonton Film Ipar Adalah Maut di Bioskop Jakarta, Advance Ticket Sales
Ibadah sunnah ini banyak diincar umat Islam karena keutamaannya yang tak main-main karena bisa menghapus dosa selama 2 tahun yang lalu dan akan datang.
Bersama puasa asyura, puasa kali ini dikarunia berkah Allah SWT yang sangat besar dan tak main-main.
“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” Hadits Riwayat (HR) Muslim.
Kapan Puasa Arafah Dikerjakan?
Dikutip bantenraya.com dari mui.or.id, puasa arafah dikerjakan pada tanggal 9 Zuljihah pada penanggalan Islam.
Terkait hal tersebut, pemerintah telah menggelar sidang isbat penetapan awal Zulhijah 1445 Hijriah pada Jumat 7 Juni 2024.
Baca Juga: 7 Kumpulan Kode Voucher Shopee Hari Ini, Promo Weekend di Awal Bulan
Hasilnya, pemerintah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu 8 Juni 2024. Artinya 10 Zulhijah atau Idul Adha 2024 jatuh pada Senin 17 Juni 2024.
Adapun puasa arafah dikerjakan pada tanggal 9 Zulhijah yang artinya tahun ini bisa dilaksanakan pada Minggu 16 Juni 2024.
Bacaan Niat Pausa Arafah
Baca Juga: Harga Tiket Nonton Film The Plot Hari ini di Bioskop Jakarta, Budget Mulai Rp45 Ribu
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.
Baca Juga: Kunjungi UMKM Batik di Serang, Mendag Dorong Produk Banten Tembus Pasar Global
Tata Cara Puasa Arafah
Puasa sunnah arafah dilaksanakan sebagaimana puasa wajib pada umumnya, yakni dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Dalam kurun waktu tersebut, seseorang yang sedang melaksanakan puasa sunnah dilarang melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Lantaran bersifat sunnah, bacaan niat bisa dilafalkan pada malam hari atau siang hari asal belum melakukan perbuatan yang membatalkan puasa. ***