BANTENRAYA.COM – Sudah empat tahun korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, tinggal di Hunian Sementara (Huntara) yang berlokasi di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak.
Korban banjir bandang itu masih menanti langkah dari Pemerintah untuk memberi kepastian untuk tempat tinggal yang layak.
Berdasarkan informasi, ada sekitar 120 kepala keluarga dengan total 356 jiwa lebih harus menempati 97 hunian sementara (Huntara) yang berada di lahan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Baca Juga: Sirekap Bermasalah, Rekapitulasi Hasil Pemilu di Lebak Ditunda
Huntara yang berukuran rata-rata panjang 6 meter dan lebar 4 meter tersebut terbuat dari alas anyaman bambu, dinding dan atap terpal sangat tidak layak.
Tak hanya itu, infrastruktur jalan yang tidak memadai sangat menghambat aktivitas mereka. Dari faktor tersebut menjadi alasan mereka ingin segera hidup layak seperti warga lainnya.
Ajum, Ketua RT 01 RW 02 Kampung Cigobang mengatakan, jika warga masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara) akibat banjir bandang yang melanda awal tahun 2020 lalu.
Walaupun harus tinggal di tengah keterbatasan di Huntara, semua warga masih tetap menjalankan aktivitas keseharian dengan tabah.
“Untuk warga laki-laki hanya bekerja sebagai petani dan kerja serabutan untuk menyambung kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk para wanita, hanya bisa menjaga anak-anak di tenda pengungsian,” kata Ajum saat dihubungi, Minggu 18 Februari 2024.
Ia mengungkapkan, jika pemerintah hanya menjanjikan relokasi sejak bencana banjir bandang melanda.
Baca Juga: Kabupaten Lebak Ditunjuk Jadi Pilot Project Posyandu LKD
Informasi terakhir yang ia terima terkait relokasi akan dilakukan tahun 2023, namun relokasi tak kunjung datang.
“Pas pertama-tama (usai peristiwa banjir bandang) 6 bulan (direlokasi), terus terakhir awal 2023 katanya mau dibangun, sampai sekarang belum ada informasi lagi,” terangnya.
Ajum menambahkan, walaupun para korban sedang berusaha bangkit. Namun, para korban masih membutuhkan bantuan, apalagi saat ini bantuan untuk para korban sudah mulai jarang berdatangan.
Baca Juga: Anak Walikota Tumbangkan Petahana DPRD Banten dalam Perhitungan Sementara Pemilu 2024
“Sudah jarang, lima bulan lalu kayanya terakhir datang bantuan sembako. Nah, kalau kemarin tuh ada yang kasih atap alang-alang, itu kita prioritasin buat yang lansia dulu,” pungkas dia.
Sementara itu, Samsudin, salah seorang warga Huntara mengatakan, sebenarnya warga disini ingin segera direlokasi.
Sebab, bangunan yang tidak layak serta infrastruktur yang tidak memadai membuat mereka ingin segera direlokasi.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Bensin Sepeda Motor Boros, Cek Kendaraanmu Sekarang!
“Bangunannya (huntara) terbuat dari bambu dan terpal. Ketika ada hujan kami ketakutan, selain bocor juga adanya angin kencang mengancam keselamatan kami,” ucap Samsudin.
Ia menambahkan, beberapa hari lalu Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan datang ke huntara bersama pejabat lainnya. Saat itu mereka akan segera melakukan relokasi namun waktunya belum tahu.
“Baru-baru ini (Pj Bupati Lebak) datang ke huntara, beliau melihat langsung kondisinya dan berkata segera melakukan relokasi,” tutupnya.***